4. Permulaan
Pagi ini Kiysa terbangun pukul 06:09 wib, dia turun menuju lantai satu dengan masih menggunakan maju tidur doraemonnya.
"Pagi Ma, Pa." sapanya kepada Mama dan Papanya yang sekarang berada di meja makan.
"Pagi sayang." sahut Mama.
"Gimana nyenyak tidurnya?" tanya Papa.
Kiysa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
"Eya mau sarapan apa?" tanya Mama.
"Susu coklat aja." jawab Kiysa yang kemudian meminum susu coklat kesukaannya itu.
Kiysa menegus susu coklat itu hingga habis. "Ahh." desahnya.
"Pa Kapan Eya masuk sekolah?" tanya Kiysa kepada Papa.
Papa menatap ke arah Kiysa. "Besok pagi." jawab Papa.
Kiysa tersenyum. "Apa semuanya sudah beres?" tanya Kiysa.
"Sudah, semua keperluan sekolahmu sudah siap, dan kamu di terima di sekolah itu." jawab Papa.
"Semudah itu?" tanya Kiysa.
"Hmm kepala sekolah rumahnya di samping kita." sahut Mama.
"Yang benar, rumah sebelah kanan atau kiri?" tanya Kiysa.
"Rumah sebelah kiri," jawab Papa Kiysa.
Kiysa mengangguk tanda mengerti. "Terus rumah sebelah kanan, arah balkon kamar Eya rumah siapa?" tanya Kiysa.
"Rumah pemilik sorum tempat Papa beli mobil tadi." jawab Papa Eko.
"Wahh apakah ini kompleks orang kaya." kata Kiysa yang takjub.
Mama dan Papanya hanya terkekeh mendengar perkataan Kiysa.
"Oyya sepertinya kamu akan sering bertemu dengan anak pemilik rumah sebelah kanan dan kiri." ujar Papa.
Kiysa menaikkan satu alisnya tanda tidak mengerti.
"Dia satu kelas dengan mu Eya." lanjut Papa.
"Waw apakah itu takdir?" tanya Kiysa yang tertawa.
"Mungkin." jawab Papa Kiysa.
Kiysa tersenyum kemudian berdiri dari duduknya dengan sehelai roti di tangannya.
"Mau kemana?" tanya Mama.
"Nyapa teman baru." jawab Kiysa yng terkekeh, dia tidak sabar melihat reaksi shok teman barunya itu, eh maksudnya teman kelas Keysa dulu, karena Kiysa masuk ke kelas yang sama dengan Keysa.
Kiysa berjalan keluar rumah, dia menatap ke arah rumah sebelah kanan, dia melihat seorang laki-laki yang kini habis keluar sepertinya baru sudah lari maraton.
"Hmn laki-laki." gumam Kiysa yang kemudian menatap ke rumah sebelah kiri.
"Tidak ada siapa pun." jawab Kiysa.
Di saat dia ingin berbalik arah, dia mendengar seseorang keluar dari rumah sebelah kiri, rumah sang kepala sekolah.
Dia melihat seorang laki-laki keluar dari rumah itu. Mata laki-laki itu bertemu dengan mata Kiysa yang kini tengah menatapnya.
Laki-laki itu membulatkan matanya dia melihat Kiysa yang kini tengah memakan roti.
Kiysa menyunggingkan senyumnya. "Morning!" sapa Kiysa dengan melambaikan tangannya.
"Waahh!" kata laki-laki itu.
"Ini pasti mimpi." lanjutnya lagi.
Kiysa yang melihat itu terkekeh dan kemudian segera masuk ke dalam rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BANGKIT
FanfictionSiapa yang menyangka korban bully yang di kabarkan meninggal muncul kembali dengan sosok yang lebih tanggu, tentu saja itu dapat membuat seisi sekolah menjadi gempar karena mendengar seorang Keysa pricilla yang hidup kembali, dengan penampilan baru...