12. Princess

42 10 10
                                    

12. Princess

Setelah sarapan Kiysa segera menaiki lif menuju kamarnya, dia baru sadar bahwa ia belum bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

membutuhkan waktu lebih dari 30 menit akhirnya Kiysa selesai bersiap-siap.

"Ma, Pa Kiysa pergi dulu." pamitnya sembari menyalami Mama dan Papanya secara bergantian.

"Cantiknya putri Papa." puji Papa dengan mengelus rambut Kiysa.

"Terimakasih Pak jaksa agung." jawab Kiysa yang terkekeh.

Papa dan Mama yang mendengar perkataan Kiysa pun ikut tersenyum.

"Ayo kita berangkat, hari ini Papa yang akan mengantarmu kesekolah," ujar Papa.

"Wahh asik, yaudah ayo Pa, dah Mama Assalamualaikum." pamit Kiysa.

"Waalaikumsalam, hati-hati Pa." kata Mama Kiysa.

"Iya," jawab Papa dan Kiysa bersamaan.

***

"Dah Pa hati-hati." ujar Kiysa yang kini melambaikan tangannya kepada Papa yang ingin pulang setelah mengantarnya.

Papa membalas lambaian Kiysa dan kemudian segera pergi dari depan sekolahan Kiysa.

"Eh berhenti!!" kata Kiysa yang menghentikan motor Irfan yang ingin memasuki pekarangan sekolah.

"Lo mau mati? Udah bosen hidup!" kesal Irfan.

"Belom mau mati, ngga bosen hidup, cuma lagi males jalan aja." jawab Kiysa yang kemudian naik di motor Irfan.

"Eh lo ngapain Sa?" tanya Irfan yang menoleh ke arah Kiysa.

"Nebeng sampe parkiran." jawab Kiysa yang membuat Irfan mendegus kesal dan kemudian segera menjalankan motornya.

"Makasih deh Fan, lo emang temen yang baik." kata Kiysa saat dia telah sampai di parkiran bersama dengan Irfan.

"Ye." jawab Irfan.

Kiysa segera berjalan menuju ke kelas sembari bersenandung kecil, banyak murid-murid yang menatapnya, namun Kiysa acuh saja.

"Assalamualaikum." salam Kiysa saat memasuki kelas.

"Waalaikumsalam." jawab beberapa teman kelas Kiysa.

Kiysa menjatuhkan bokongnya di kursi miliknya, kemudian segera meletakkan tasnya disana, dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.

Merasa bosan Kiysa memutuskan untuk mendengarkan musik menggunakan earphone.

Terlalu larut dalam musik yang di dengarnya Kiysa sampai lupa bahwa sudah ada Guru yang masuk ke kelasnya.

"Kiysa!"

"KIYSA."

Dua panggilan dari Bu Iis terabaikan oleh Kiysa.

"KIYSA PRICILLA!!" teriak Bu Iis.

Semua murid yang ada di dalam kelas menatap ke arah Kiysa.

"Arkh!" Kiysa berteriak saat ada yang menarik telinganya.

"Ampun Bu! Ampun!" pekik Kiysa.

"Berikan earphone nya." kata Bu Iis dengan tegas.

"Jangan Bu." mohon Kiysa.

"Berikan!" kekuh Bu Iis.

Kiysa terpaksa memberikan earphone nya kepada bu Iis.

"Lain kali kalau masih kaya gini, mendingan keluar kamu dari jam pelajaran saya." ujar Bu Iis yang berjalan ke depan dengan membawa earphone milik Kiysa.

BANGKITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang