18. Fight!
Jangan lupa di vote dan komen ya.
Putar lagu Dangerous Woman– Ariana Grande (cocok aja gitu sama part ini wkwk)
Somethin' bout you
Makes me fell like
A dangerous woman~
Somethin' bout, somethin' bout, somethin' bout you...
Makes me wanna do thing that I should't
Somethin' bout, somethin' bout~⬇️⬇️⬇️⬇️
Azella harus sekolah, Haico terus menerornya lewat chat dan telfon biasa agar Azella cepat-cepat masuk sekolah karena selalu di tanyai oleh wali kelas. Haico memberi pernyataan palsu tentang keterangan Azella selama satu Minggu kebelakang dan Azella bersyukur atas itu.
Entahlah hati Haico terbuat dari apa, gadis itu rasanya sudah terlalu banyak menolong Azella. Rasanya Azella merasa semakin tidak pantas untuk bersanding di samping Haico sebagai sahabat terdekatnya.
Oke, Azella tahu dia ini memang gadis bangsat yang berani-beraninya mengambil Kafka dari Haico, tapi mau bagaimana lagi? Kafka adalah orang yang bisa membuat Azella merasa aman, cowok itu juga membuat Azella merasa layak dan terlindungi. Jika di suruh memilih antara Haico dan Kafka pasti tanpa berpikir panjang Azella akan memilih Kafka.
Terdengar jahat juga egois, kan? Tapi memang itu pilihan yang akan Azella pilih. Bukannya dia tidak sayang Haico, hanya saja Kafka lebih terasa sangat amat penting di kehidupannya.
Azella tersenyum pilu ketika melihat bayangan dirinya sendiri di cermin.
"Lihat orang hina di depan lo ini, kotor. Dia harusnya gak ada di dunia ini, harusnya gak ada. Dan dia harusnya gak biarin hatinya jatuh ke cowok yang udah di milikin sama sahabatnya sendiri!"desis Azella sambil menatap tajam gadis serupa yang seolah kini sedang menertawakannya.
Jika harus menjawab siapa orang yang paling dia benci, jawabannya adalah dirinya sendiri dan juga Riki serta Ayahnya. Azella benci mereka bertiga dan Azella pernah membenci Kafka, meski saat awal-awal di saat hubungan gelapnya bersama Kafka belum di mulai.
"Anjing!"seru Azella pada dirinya sendiri.
Dengan kesal gadis itu pun menyambar tasnya yang dia simpan di atas ranjang, dia menatap darah kering di pojok ruangan serta perban kotor di dekatnya sebelum benar-benar pergi dari kostnya ini.
Azella naik angkot untuk sampai ke sekolah dan memang sepertinya ini hari yang mengesalkan untuk Azella, gadis itu terlambat dan berakhir di hukum untuk hormat ke tiang bendera sampai bel istirahat berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLA'S STORY (END)
Teen Fiction(JANGAN LUPA DI VOTE DAN KOMEN, TAMBAHKAN KE LIBRARY KALIAN JUGA. KALAU MAU FOLLOW SILAHKAN🙃) Azella tahu merebut pacarnya diam-diam dari sahabatnya bukan hal yang patut di tiru dan di benarkan, tapi Azella bisa apa jika dia sudah sayang pada pacar...