35. I don't wanna lose you

4.7K 312 139
                                    

35. I don't wanna lose you

Jangan lupa buat di vote juga komen ya, sekalian promosiin cerita ini ke temen-temen kalian semua!

Follow ig @storiesalfina ya!

⬇️⬇️⬇️⬇️

⬇️⬇️⬇️⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Hoek, hoek!"

Azella terus memuntahkan isi perutnya di pagi hari ini, dia merasa lelah karena sudah lebih dari 10 menit dia berjongkok di depan closet duduknya hanya untuk memuntahkan isi perut yang tidak mau keluar sama sekali.

"Anjir, kenapa sih gak mau keluar muntahannya?!"geram gadis itu sambil menatap kesal closet duduknya.

Dia benar-benar lemas sekarang, tenaganya seperti di kuras habis hanya karena muntah. Tadi saat Azella baru bangun tidur, dia langsung merasa mual dan perutnya terasa di kocok.

"Azella?"

Tubuh Azella tersentak mendengar panggilan seseorang dari luar kamar mandi kost-nya, kening gadis itu mengernyit. Dengan cepat Azella membasuh mulut dan mukanya dengan air lalu mengeringkannya dengan handuk khusus, dia pun keluar dari kamar mandi dan terkejut saat melihat Kenzo.

"Kok bisa masuk?"tanya Azella bingung.

Kenzo hanya tersenyum dengan muka tengilnya saja untuk menjawab pertanyaan Azella. Cowok yang memakai hoodie itu duduk di pinggiran kasur sedangkan Azella memilih untuk bersandar pada lemari.

Badan gue lemes banget gini, asu!

Mata Azella tanpa sadar terpejam, dan tangan kanan gadis itu memijat pelipisnya sendiri. Kenzo melihat semuanya dan cowok itu hanya diam saja.

"Kemarin lo jalan sama Zayn?"

Kening Azella mengernyit, mata gadis itu perlahan terbuka dan menatap Kenzo yang juga menatapnya.

"Jalan? Sama Zayn? Ogah banget!"

Alis Kenzo naik sebelah. "Ogah tapi kemarin lo jalan sama dia."

Mata kucing Azella menyipit, dia baru sadar bahwa kemarin dia mengantar Zayn beli martabak untuk Artyn.

"Jangan salah paham dulu, gue gak jalan sama Zayn. Kemarin, kan? Kemarin itu si Zayn minta di temenin buat beli martabak, itu pun juga martabaknya buat Tante Artyn."Azella menjelaskan.

Bibir bawah Kenzo mengerucut, kepalanya mengangguk-angguk dan itu tandanya dia mengerti.

"Itu apaan?"tanya Azella saat melihat bungkusan yang di bawa Kenzo.

"Hp, buat lo. Kata Bang Kafka hp lo rusak, kan?"Kenzo bertanya dan Azella hanya mengangguk saja.

Padahal belum lama ini Kafka membelikannya ponsel, tapi sayangnya ponsel yang di belikan Kafka kemarin mati total akibat ulah Riki yang merusaknya. Jujur, Azella merasa tidak enak.

AZELLA'S STORY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang