(JANGAN LUPA DI VOTE DAN KOMEN, TAMBAHKAN KE LIBRARY KALIAN JUGA. KALAU MAU FOLLOW SILAHKAN🙃)
Azella tahu merebut pacarnya diam-diam dari sahabatnya bukan hal yang patut di tiru dan di benarkan, tapi Azella bisa apa jika dia sudah sayang pada pacar...
Jangan lupa buat di vote juga komen, biar aku makin semangat update dan nulisnya.
Ah iya, aku gak bosen-bosen tau buat ingetin kalian supaya follow ig @storiesalfina wkwk.
⚠️BUAT KALIAN YANG PENGEN GABUNG GC AZELLA BISA LANGSUNG KLIK LINK DI BIO WP AKU YA⚠️
⬇️⬇️⬇️⬇️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haico melirik Azella yang kini sibuk mensletingkan tas sekolah milik gadis itu sendiri. Bel pulang sudah berbunyi dan rata-rata semua murid sudah pergi sekarang untuk pulang ke rumah masing-masing.
Sebenarnya Haico sudah mendapat banyak pesan dari Elena agar cepat-cepat menghampiri mereka di Kafe depan sekolah, tapi Haico lebih memilih untuk menunggu Azella.
Tadi memang dia dan Azella duduk sebangku, tapi tidak ada sama sekali yang berbicara. Biasanya Haico akan mengajak Azella mengobrol, tapi di situasi seperti ini entah kenapa dia menjadi tidak mau mengambil langkah gegabah.
"Azella!"panggil Haico saat melihat Azella keluar dari kelas.
Azella mengerutkan keningnya, gadis itu untungnya berhenti dan tidak meninggalkan Haico.
"Azella, lo masih marah sama gue?"
"..."
Haico mengerjapkan mata dengan lambat kala Azella tidak menjawab pertanyaannya. Gadis itu sedih.
"Ella please...gue gak tahan kalau terus marahan sama lo, kayak ada yang ganjel gitu dan jadinya gak nyaman. Maafin gue,"lirih Haico, mata gadis itu menatap melas Azella yang diam-diam pertahanannya mulai runtuh.
Ella adalah nama panggilan khusus dari Haico jika Azella sedang marah atau menjadi pendiam secara mendadak. Nama itu jarang di sebut oleh Haico selama akhir-akhir ini.
"Lo pikir gue tahan terus nyuekin lo, huh? Nggak Iko, gue gak tahan juga. Tapi gue kesel banget karena lo ingkar janji sama gue,"ucap Azella pelan dan itu membuat kepala Haico menunduk.
"Gue minta maaf, gue gak tau kalau lo bakal kesel banget tentang gue yang ceroboh ngasih tau Bang Riki. Janji deh gak akan ngulangin lagi kesalahan yang sama. Gue kapok, sumpah."
Azella menghela nafasnya, dia tidak tega juga jika mendiamkan Haico lama-lama seperti ini.
"Gak usah janji kalau akhirnya nanti lo buat kesalahan yang sama,"ucap Azella dan itu membuat bibir Haico mengerucut.
"Oke deh, gue gak bakal janji. Gue bakal berusaha buat gak ngelakuin hal ceroboh lagi yang bikin lo marah sama gue."
Azella menghembuskan nafasnya pelan, mata kucingnya memperhatikan wajah Haico yang kini menatapnya dengan penuh permohonan.
