69. Sleep

11.3K 542 386
                                    

69. Sleep

Hai!!

Di komenan kemarin rame banget, dan buat kalian yang mau masuk grup chat aku bisa langsung klik link di bio wp ya‼️

Jangan lupa di vote juga komen.

⬇️⬇️⬇️⬇️

Azella bangun dari komanya sejak tiga hari yang lalu, wanita itu tidak banyak omong karena merasa tidak mengerti kenapa dia berada di negara orang, bersama Zayn juga Artyn.

Wanita itu tahu juga calon anaknya sudah tidak ada, tapi dia diam saja. Artyn juga Zayn sampai khawatir karena Azella sama sekali tidak mengeluarkan satu katapun dari mulutnya ketika sudah bangun dari koma.

"Mau minum?"tawar Zayn namun hanya di jawab oleh gelengan kepala.

Artyn yang asalnya duduk di sofa yang berada di ruang rawat Azella pun jadi berdiri, dia menghampiri Azella. Tangannya dengan ragu mengusap rambut wanita yang masih terbaring lemah di atas hospital bed.

"Apa ada yang sakit di bagian tubuh kamu?"tanyanya pelan.

Mata Azella menatap Artyn, tatapan wanita itu kosong dan seperti linglung.

"Capek."

Kening Artyn juga Zayn mengernyit, kedua orang itu lebih dekat jaraknya dengan Azella agar bisa mendengar suaranya yang sangat kecil.

"Coba ulangin, gue gak denger Kocheng Garong."

Azella membuang nafas dari hidung dengan sangat pelan, matanya terpejam beberapa detik lalu terbuka lagi.

"Aku ca-capek,"gumamnya yang membuat badan Zayn merinding dan Artyn mematung.

Artyn juga Zayn langsung paham kenapa wanita yang terbaring lemah itu mengatakan capek, dan Zayn ingin menangis di buatnya.

"No, Kocheng Garong jangan capek. Please, jangan capek."Zayn memohon di dekat telinga Azella.

"Capek, pengen tidur."

Artyn menggelengkan kepalanya dengan pelan, wanita itu memegang tangan Azella yang lemah sekali ketika di gerakkan.

"Tuhan kasih kesempatan kamu buat tetap hidup, buat memulai hidup baru disini. Jangan bilang capek, ya? Ta-tante mohon bertahan, kamu kan kuat. Azella yang Tante kenal itu kuat,"bisiknya sambil berusaha tersenyum agar Azella bisa semangat lagi.

Wanita itu hanya diam saja, tatapannya berpaling ke langit di luar sana. Kebetulan di ruangan Azella terdapat kaca jendela besar.

"Kafka malam ini sampai ke Swiss, dia mau ketemu kamu."

Azella masih bergeming, tidak berbicara atau terlihat senang saat mendengar kabar itu dari Artyn. Entah kenapa Azella seperti mati rasa, masih tahu tinggal di dunia saat anaknya tidak ada malah membuatnya tidak nyaman.

Zayn melirik Ibunya yang kelihatan sekali sedih, cowok itu berganti memegang tangan Azella. Matanya memperhatikan setiap lekuk wajah Azella, ntah kenapa perasaannya tidak enak.

Kenapa gue pengen terus natap wajah lo kayak gini? Kenapa rasanya gue gak bakal bisa liat lo lagi nanti?

"Gue sayang lo, Kafka, Ibu dan yang lain juga sayang lo. Lo tau? Malam nanti Kafka bakal datang sama Ayah, besoknya dia bakal nikahin lo. Dia mau nebus semuanya dan buka lembaran baru sama lo. Lo mau bahagia sama Kafka, kan? Jangan bilang capek,"ucapnya dengan nada bergetar karena menahan tangis.

Iya, kedua orang tuanya juga Kafka sudah memutuskan untuk Kafka menikahi Azella besok pagi juga. Kafka ingin tanggung jawab dengan semua yang telah dia lakukan kepada Azella.

AZELLA'S STORY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang