Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tidak butuh waktu yang lama untuk jisung kembali sambil membawa dua buah es krim di tangannya, satunya dengan rasa coklat dan satunya lagi vanilla.
“coklat, atau vanilla?”
mendengar pertanyaan jisung, chaeyeon terkekeh pelan lalu menunjuk ke arah es krim rasa vanilla, “yang vanilla saja, kalau ice cream aku lebih suka yang rasa vanilla.”
“baiklah, ini,” jisung menyodorkan es krim vanilla tersebut ke arah chaeyeon yang diterima dengan senang hati.
setelahnya mereka mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing, yaitu memakan es krim di tangan mereka sambil memandang taman di sekeliling mereka.
tidak ada suara sampai akhirnya jisung yang memulai percakapan.
“kau tau, aku sudah lumayan tertarik denganmu saat baru saja bertemu denganmu pertama kali di bus itu. ahㅡ lebih tepatnya lagi di halte itu.”
jangan tanya bagaimana kabar chaeyeon, perempuan itu sudah menahan nafasnya sejak jisung mengakatan kata 'tertarik denganmu', sekali lagi, chaeyeon berharap dia hanya salah dengar.
atau jangan-jangan chaeyeon sedang berhalusinasi? tidak mungkin 'kan? tentu saja, chaeyeon bukan orang yang suka berhalusinasi seperti itu.
“mungkin kau tidak akan percaya atau bahkan merasa perkataanku terlalu clise, ya, memang, itu adalah kata-kata yang suka dipakai oleh player, tapi aku tidak berbohong, aku jujur,” lanjut jisung lagi.
“jisㅡ”
“maaf, apa aku membuatmu merasa tidak nyaman? aku hanya ingin menyampaikan apa yang kurasakan, sekali lagi, maaf.”
“hey, hey, tidak apa-apa, aku tidak risih sedikitpun. aku hanya, uh, terkejut.” tangan chaeyeon refleks terangkat dan menyentuh bahu jisung lembut.
“sungguh?”
“i-iya, tapi kenapa kau membahas ini lagi.”
“lihatlah! aku benar, kau merasa risih dengan topik ini, maaf..”
“hey, jisung, yaampun. tidak.. bukan begitu, sudah kubilang, aku hanya terkejut kau mengatakan hal itu dengan sangat santai,” chaeyeon menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
jisung akhirnya tersenyum simpul. laki-laki itu meraih tangan chaeyeon yang berada di pundaknya lalu menggenggamnya, “aku tidak akan memaksamu menjawab,
kau bahkan boleh melupakan hal ini jika memang kau mau.”
×·×·×
chaeyeon memasuki kamarnya dengan perasaan yang campur aduk. perempuan itu masih bingung dengan perkataan jisung saat di taman tadi.
bukan, chaeyeon bukannya tidak mengerti maksud dari perkataan jisung.
dia hanya bingung. bingung harus dengan bagaimana membalas pernyataan dari jisung. kalau bilang dia tidak menyukai jisung, itu sudah pasti bohong.
drrtt drrttt
chaeyeon meraih handphonenya yang berbunyi dan nama han jisung terpampang jelas di layar handphonenya. jisung meneleponnya, dia harus bagaimana?
“h-halo?”
“kenapa kau gugup sekali seperti itu, kau sudah di rumah?” terdengar suara kekehan jisung dari sebelah sana.
“ah, maaf. iya, aku sudah di rumah. apa kau meneleponku untuk meminta jawaban dariku?”
“chaey? kau bercanda? 'kan tadi sudah kubilang, aku tidak memaksamu untuk menjawab, kau masih memikirkan perkataanku?”
“kau memang tidak memaksaku, tapi tentu saja aku akan merasa tidak enak karena mengabaikan pernyataanmu, han jisung.”
“baiklah kalau begitu, ayo jawab. aku menunggumu,”
seketika chaeyeon membeku di tempat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hello? hi? udah lumayan lama juga ya sejak terakhir aku update hehe maaf membuat kalian menunggu lama... ( kalaupun kalian menunggu )
dan ini adalah chapter sebelum end yeay! so, dengan kata lain, sisa satu chapter lagi menuju ending. (~￣³￣)~♡
anw aku baru saja publish book baru yeayyy, cast nya kak hyunjin! hehe entah udah berapa kali aku unpub work yang cast nya kak hyunjin :')
kali ini aku ambil pairing hyunjin-nakyung, jadi kalau ada yang sekapal ayo mampir-! yang gak sekapal juga ayo mampir wkwk gak maksa sih.. kalau memang nda suka yaudah ndapapa :>
yup! ini judulnya letting go, cek aja di akun aku atau klik ini : HHYUNWEB
