Seminggu setelah Kuroko di bolehkan pulang, Ogiwara dan Akashi membawa Kuroko kembali ke Apartemen Tetsuna.
Dia di tinggalkan di sana seorang diri, sampai pada.
Tok tok tok
". . ." Kuroko membuka pintu tanpa bertanya atau melihat dahulu siapa yang datang melalui lubang pintu.
"Sangat berbahaya bila anda membuka pintu tanpa bertanya siapa yang datang, Kuroko-san" ucap pria berambut kelabu yang di tutup puni.
". . ." Kuroko menggunakan baju dan jaket hangat, karena tubuhnya selalu merasa dingin bagai dia telah kehilangan suhu tubuhnya.
"Kuroko-san. Bukan?" ucap Chihiro dan sebagai balasan Kuroko hanya mengangguk tanpa menjawab,
awalnya Chihiro merasa aneh namun karena Akashi sudah menjelaskan semuanya,
Chihiro akhirnya memakluminya saja.
"Saya adalah Mayuzumi Chihiro, yang akan menjadi pelayan Kuroko-san, mohon bantuannya" ucap Chihiro.
"? ? ?" Kuroko menahan tubuh Chihiro dengan satu tangan. Kuroko tidak tahu apapun mengenai ini, baik Ogiwara maupun Akashi tidak ada yang memberitahu nya dahulu.
"Saya di kirim oleh Akashi Seijuuro, jadi Kuroko-san tidak usah takut. Saya bukan seorang penjahat" ucap Chihiro menatap Kuroko kosong, kini Kuroko bisa melihat sebelah mata Chihiro yang berwarna senada di balik poni nya.
"Seorang penjahat tidak akan mengatakan dirinya penjahat bukan?" ucap Kuroko tanpa nada,
"Anda berbicara?" ucap Chihiro sangat terkejut, karena Akashi sendiri mengatakan kalau Kuroko tak berbicara sejak Akashi dan Ogiwara bertemu lagi dengan Kuroko.
"Masuklah" ucap Kuroko pelan, dan dia berjalan perlahan, begitu perlahan dari orang pada umumnya.
"Apa anda sedang sakit?" ucap Chihiro merasa ada yang aneh dengan jalan Kuroko yang sangat lambat.
"Iie,
Lakukan apa yang di suruh Akashi dan Ogiwara.
Jadi jangan ganggu aku" ucap Kuroko masuk ke dalam kamarnya dan kembali tidur.
"Wakatta, sebaiknya aku segera beres beres dan memasak sebelum Nijimura-san datang dan mengacaukan pekerjaanku" ucap Chihiro karena sebenarnya dia adalah pegawai di perusahaan Akashi,
Kebetulan Chihiro adalah pacar Nijimura namun mereka baru jadian beberapa bulan ini,
Akashi memindahkan Chihiro bekerja sebagai pegawainya namun bukan di perasaannya melainkan sebagai pelayan pria di apartemen ini.
Karena dari awal Nijimura terus mengejar ngejar Chihiro sampai akhirnya Chihiro lelah dan meng 'iya' kan hubungan mereka.
Dan saat Akashi memindahkan Chihiro dari kerjaannya di perusahaan, ke pelayan di apartemen ini, Nijimura lah yang pertama menentang nya.
.
.
.
Tok tok tok"Kuroko-san, makanan siang sudah siap" ucap Chihiro mengetuk kamar Kuroko.
"Aku akan makan nanti,
Kalau Chihiro-san sudah selesai, Chihiro-san bisa pulang" ucap Kuroko membuka pintu.
'Matanya merah?
Apa dia habis nangis?
Apa Kuroko-san bermimpi buruk?' ucap Chihiro di dalam hati.
"Baiklah kalau begitu sa-"
Namun begitu Kuroko mencium aroma masakan yang menyebar setelah pintu di bjka, dan langsung-
"EGH!?" Kuroko berlari ke toilet dan memuntahkan air, karena Kuroko belum makan sama sekali.
"Kuroko-san!?" ucap Chihiro segera menepuk nepuk pundak Kuroko,
"Kuroko-san, kapan terakhir anda heat?" ucap Chihiro mengenali tanda tanda ini,
"Heat?
Ueghhhh" Kuroko belum sembat menjawab sudah muntah lagi.
"Selamat sepertinya anda tengah mengandung" ucap Chihiro mengira kalau Kuroko tengah mengandung anak Akashi.
Namun baru Kuroko terkejut dengan ucapan Chihiro, tiba tiba terdengar suara yang begitu Kuroko kenal.
"Tadaima, Kuroko/Tetsuya" ucap Ogiwara dan Akashi bersamaan, Chihiro yang mendengar itu cukup terkejut, ternyata Ogiwara sang rekan kerja Akashi paling dekat juga mengenal tempat ini dan pemiliknya.
". . ." begitu Kuroko dan Chihiro keluar dari toilet di sambut oleh ke datangan Ogiwara dan Akashi membuat Kuroko diam seribu bahasa.
"Syukurlah Akashi-san sudah datang, selamat Kuroko-san tengah mengandung" ucap Chihiro seolah memberi kabar gembira namun tidak untuk Kuroko, Akashi maupun Ogiwara.
"Chihiro, kau bisa kembali, hmp" ucap Akashi kini entah mengapa suasana nya menjadi begitu tegang, sesaat setelah Chihiro mengatakan 'mengandung'.
"Ba-baiklah" ucap Chihiro, namun Kuroko hanya diam saja tak berkata apapun,
"Dan aku akan membawa Kuroko ke dalam" ucap Ogiwara menarik tangan Kuroko kasar, dan Kuroko yang lemas mengikuti meski tampak seperti di seret sedang Chihiro sudah pergi.
"Aku akan mengambil alkohol, hmp" ucap Akashi dengan death glare nya.
"Ya, tampaknya Kuroko membutuhkan lebih dari 10 botol Absinthe" ucap Ogiwara, mendengar kata Absinthe saja membuat Kuroko merinding,
Absinthe tercatat sebagai salah satu minuman yang kadar alkoholnya paling tinggi, mencapai 68 persen.
"Kau benar, hmp.
Tapi aku memiliki yang lebih tinggi kadar alkoholnya dari itu,
Sunset Very Strong Rum (84,5%), Balkan 176 (88%), Pincer Shanghai Strength (88,8%), Hapsburg Gold Label Premium Reserve Absinthe (89,9%), Poteen (90%), Bruichladdich X4 (92%), Everclear (95%), Spirytus Rektyfikowany (96%), Cocoroco (96%), Eesti Piiritus (96,6%)" ucap Akashi berkomat kamit menyebutkan berbagai minuman keras koleksinya dari berbagai negara dengan kadar persena alkohol tertinggi.
"Yamette" ucap Kuroko mengerti apa maksud mereka berdua,
"Hah! Akhirnya kau bicara juga" ucap Ogiwara seolah mengejek,
"Tampaknya kau mengerti apa yang kami akan lakukan pada janin mu itu, Tetsuya.
Hmp~" senyum menakutkan pun di tempatkan Akashi sesaat saat Ogiwara kembali menarik Kuroko ke dalam dan Akashi ke ruangan lain.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch!
RomansaCerita ini sedikit mirip dengan cerita yang berjudul Modern Kingdom, #ceritanya sedikit pasaran seperti biasa~ (T▽T) cerita ini berawal dari kehidupan percintaan Kuroko Tetsuna, adik kembar dari Kuroko Tetsuya yang berpacaran dengan Akashi Seijuuro...