11. Pertemuan pertama

435 53 9
                                    

Ogiwara yang tak bisa menerima kematian Kuroko, meminta Akashi untuk mengirimnya keluar jepang, Akashipun mengirim Ogiwara ke kantor cabangnya di inggris sedang dia tetap berada di Jepang.

Akashi dan Ogiwara tak pernah kembali ke apartemen itu lagi semenjak hari dimana Kuroko meninggal, Chihiro pun kembali bekerja di perusahaan seperti sedia kala.

.

.

.
15 tahun pun berlalu tepatnya di sisi negeri ratu inggris, tampak tengah terjadi musim salju,

Ogiwara hanya bekerja dan pulang, lalu minum dengan teman teman kerjanya. Dia menggunakan cincin di jari manisnya namun bukan berarti dia sudah menikah,

Itu hanya hiasan agar tak ada teman kerjanya yang bertanya, dan tak ada teman wanitanya yang mencoba mendekatinya,

Malam itu acara minum minum seperti biasa, saat pekerjaan banyak mereka selalu pergi minum malamnya untuk mengalihkan perasaan stres mereka.

"Ogiwara, mau pesan apa?" ucap salah satu teman kerjanya yang bernama Hyuga Junpei,

"Aku, karage dan bir sudah cukup" ucap Ogiwara,

"Wakatta, seperti biasa bukan" ucap Hyuga, selaku salah satu pegawai di bawah naungan kepemimpinan Ogiwara, namun meski Hyuga adalah bawahan Ogiwara di sini, sebelum Ogiwara di pindahkan ke inggris Hyugalah yang paling di hormati di sini,

"Oi, Hyuga. Bagaimana kabar Riko?

Apa tidak apa kau ikut minum dengan kami?" ucap Kiyoshi Teppei, karyawan sepangkat dengan Hyuga Junpei,

"Iie, daijoubu desu. Dia sedang pergi makan malam dengan ayah mertuaku" ucap Hyuga berjalan ke tempat pemesanan,

"Hahahahahah" Kiyoshi tertawa mendengar kehidupan pernikahan sahabatnya,

15 menit kemudian, seorang pelayan muda membawakan pesanan.

"Pesanan atas nama Hyuga junpei" ucap pemuda dengan rambut rapih bergaya, tampak dia bukan pemuda yang susah bergaul, rambutnya berwarna baby blue dan mata Aquamarine sanagat serasi dengan musim salju di bulan ini.

"Hai, itu saya" ucap Hyuga mendekati pemuda itu.

"Karage 3 porsi, 6 bir, dll" pemuda itu menyebutkan semua pesanannya sembari menaruh beberapa nya di atas meja,

"Kuroko-kun?" ucap Ogiwara tak percaya dengan apa yang da di depannya.

"Hai?

Anno~

Dochira sama desu ka?" ucap pemuda itu merasa kesal saat tangannya di tahan Ogiwara.

"Apa kau Kuroko Tetsuna!?" ucap Ogiwara dengan suara bergetar,

"Hai?

Tolong lepaskan tangan ku, oji-san" ucap pemuda itu tidak suka seolah om om yang hendak menggoda anak kecil,

"Oi Ogiwara lepaskan tanganmu" ucap Hyuga mencoba mengingatkan rekan kerjanya.

"IIEE!!" tiba tiba Ogiwara meninggikan suaranya dan menyita perhatian pengunjung lain.

"Huft (menghela napas kasar), kalau oji-san ingin berbicara denganku, aku selesai kerja jam 10 malam, tapi ingat satu hal aku memiliki stand gun, jadi jangan coba macam macam denganku,

Oji-san~" ucap pemuda itu masih belum Mengenalkan dirinya siapa, namun jelas jelas itu adalah Kuroko Tetsuna.

"Wa-wakatta, akan aku tunggu di sini sampai kau selesai bekerja" ucap Ogiwara semangat, bahkan Hyuga dan Kiyoshi pun cukup terkejut melihat Ogiwara yang sangat bersemangat, berbeda dengan yang biasanya.

.
.
.

Pukul 10 malam akhirnya pemuda itu selesai dengan keperjaannya namun begitu ia hendak mendekati meja Ogiwara, dia sudah kebanyakan minum dan tertidur.

"Hah? Maji desuka?" ucap pemuda itu.

"Dia tampaknya menunggumu sampai tertidur, jadi ku yang harus membawanya pulang" ucap tenchou,

"Ehhhh tenchou" ucap pemuda itu merasa terbebani.

"Kalau kau membawanya pulang, aku memberiknmu sisa karage hari ini" ucap Tenchou membujuk pegawai paruh waktunya itu.

"WAKARIMASHITA TENCHOU!" ucap pemuda itu sangat semangat, karena di sogok makanan,

.

.

.
Pukul 8 pagi Ogiwara terbangun di atas kasur single size dimana tubuhnya begitu susah untuk bergerak karena di sisinya ada orang lain,

"Egh?

Ini di-?" ucap Ogiwara bangun dan melihat ke sekitar,

"Zzzz zzzz zzz" tampak pemuda yang selama ini di tunggu nya masih tertidur di sisi Ogiwara.

"TETSUNA!" ucap Ogiwara langsung memeluk pemuda di sisinya,

"Apa yang KAU LAKUKAN OJI-SAN!

HENTAI!" ucap pemuda itu langsung menendang perut Ogiwara keras sampai dia terjungkir ke belakang.

BRUKK BUK BUK

"Egh?

Tetsuna?" Ogiwara terjatuh sampai ke bawah kasur  dimana Tetsuna menampakkan ekspresi kesal bukan main ke arah Ogiwara,

"Oi, Hentai Oji-san kenapa kau dari semalam ingin berbicara denganku?

Sayangnya aku tak ingin berbicara denganmu, hentai oji-san" ucap pemuda itu.

"Tetsuna, kau Tetsuna bukan?" ucap Ogiwara tiba tiba menutup matanya yang meneteskan air mata,

TBC

Switch!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang