PART 47⌚

235 56 22
                                    


SELAMAT MEMBACA

👑

.

POV COKI
lampu pun hidup kembali semua orang menjadi tenang.

"ini ada apa?" tanya papa arga berdiri di tempat duduknya.

"maaf pak, tadi ada konsleting listrik tapi sudah diperbaiki" jelasnya.

Perassan aku menjadi tidak tenang, dinda kemana? Bukan kah dia bilang ke toilet cmn sebentar? Kenapa tak kembli?

"hey broo lu kenap?" srseorg menepuk pundakku, dan ternyata dia adalah aidil.

"guaa pergi dulu!!" aku segera menuju toilett dan sampai di sana tidak ada siapa2 kosong.

"dindaa!!!" teriakku, skrgg memang toilet  ini sepi. Tiba2 mataku tertuju pada tas yang dinda kenakan pada waktu ke pesta ini tadi.

"ini tasnya dindaa nya dimana!!!!" kulihat tas itu sudah tergeletak di bawah lantai beserta ponsel nya yang cahaya ponselnya mash menyala.

Akupun mengambil ponsel itu,dan tak sengaja ponsel itu merekamm suatu gambaran.

"kita bawak dia kemarkas kita hahah!!!" ucap sesoerang dalam video itu yang tidakk kelihatan.

Video tersebut hanya berdurasi 5 detik lalu selesai, aku segera memungut kembali barang2 dinda lalu keluar dari toilet ini.

Aku menuju ke arah teman2, karena duduk kami di privat oleh arga jadi kursii kami hanya untuk teman2 arga.

"lo kenapa bro?" tanya aidil yang melihat ku habis ngos -ngosan, semua mata tertuju padaku dan kulihat disana alvin sudah datang bersama seorang perempuan.

"itu tas dinda? Dinda kemana?"ana berdiri dari tempat duduknya.

Semua pun panik,aku pun mengambil nafas lalu mrnceritakan semuanya.

"lo!!! Lo gak becusss jaga dinda!!!"alvin pun berdiri dan membentak kepadaku.

"gua juga nggak tau dia kemana? Dia bilang ke gua cmn mau ketoilet!!" jelasku.

"gua udahh ikhlasin dinda sama loo, asal dia bahgia sama lo. Tapi lo yangg nggak becus  jaga dinda!!" emosinya dan sekrang sudah mengangkat kera jasku dan bersiap memberikan bogeman mentah untukku

"STOP!!" TERIAK ANA.

"jangan nyelesainn suatu masalah dengan emosii, sekrangg kitaa haruss tenang biarr bisa berfikir!!" ucap ana, alvin pun melepaskan gengamannya.

"gak bisa gitu na, diaa( menunjuk ke arah ku ) gua udah percaya sama dia untuk ngejagain dinda. Dinda itu mash sayang smaa lo!! Tapi lo dengan tidak peka lo jadian sama qis!!, gua udah anggep dinda sebagai adek gua sendiri!!" jelas alvin.

"tapi kan coki dan qi-," akupun mengangkat sebelah tangan agar mal tak melanjuti ucapan nya.

"sudah -sudah!! " cercah papa arga.

"tadi kamu di toilett kamu nemuin apa aja?" tanya papa arga kepadaku.

"tadi saya menemukan ini tas dan sebuah rekaman di ponsel dinda!!" jelasku.

"boleh om lihat?" tanyanya, aku pun memberikan ponsel dinda.

Tiba-tiba saat pak nugraha sedang menyaksiakn video itu, seorang pembantunya berlari tergesa -gesa.

"maaf tuan, ada telpon untuk tuan katanya penting.." ucapnya.

Papa arga dan mama arga pun segera menuju tempat telfon yang berada di ruang keluarga.
Sedangkan kami memikirkan cara menemukan dinda.

My idol is my soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang