Nih doubel up nya
Selamat membaca :).
.
.
.
/"iya coki" jawbnya.
Akupun hanya menelan saliva ku
"gua udah jelasin semuanya ke dia, tapi dianya aja sampe sekarang masih nggak ngerespect pesan yang gua kirim. "jawbku meyakinkan aidil."gua tau kok din, coki orangnya gimana. Dia teguh koko terhadap argumentnya, tapi gua salut sama dia lebih mementingkan keperluan orang banyak daripada dirinya sendiri, lo masih inget janji dia waktu umur 15?"tanya aidil.
"yang mau dtang ke indo?"tanyaku
"iya, asal lo tau sampe sekrang dia masih pingin wudjutin semua itu dan asal lo tau dia kuliah sambil kerja"penjelasan aidil.
"gua mo curhat ama lo dil, gua juga kasian ama dia dil. Gua takut dia skit tapi gua gak bisa ngasih perhatian lebih ke dia gua sadar kita nggak ada hubungan apa -apa lagi selain berteman, selain itu gua juga sering pantauin dia online di wa and nonton dia live di ig. Gua pengen ngasih perhatian lebih ke dia tapi sayangnya dia udah nggak percaya sama gua, gua udh coba ngehubungin dia tapi tiap kali gua coba ngehubungin dia pasti selalu dirijec. Terkadang gua mikir apa emng segitu besar salh gua ke dia?" air mataku mulai menetes membasahi pipiku, aku mengungkapkan isi hatiku selama 6 bulan ini.
"gua udah coba nanyain ke ana, tapi ana bilang nomor coki masih aktif dan saat itu gua dengan hebatnya masih mikir positif, mungkin coki sibuk atau yang lainnya. Gua tanya sama lo klo misalkn lo di posisi gua apa yang lo rasain ketika gua udh ngasih penjelasan tapi dianya malah acuh?"ucapku lagi dengan isi perasaan campur aduk.
"gua tau din gua tau, coki emng gitu kita udah bantuin meyakinkan dia tapi sayngnya dia masih sibuk ke karirnya. Gua harap lo dpt membantu ngerubah coki din, gua kasian ama dia krna terlalu sibuk di karirnya tanpa mikir kesehattannya lagi." jelas aidil.
Akupun mengangguk mendengar pernyataan aidil, aku segera menghapus air mataku.
"yaudh dil gua mo balik dulu, besok gua mo siap2 soalnya sebentr lagi hari-h, sampein salam gua ke mereka yah" aku segera berdiri dari kursiku."ya. Hati-hati ya din and kepp strong" ucap aidil, akupun hanya tersenyum lalu segera mengambil motorku di parkiran dan segera pergi pulang kerumahku.
Sampainya di rumah aku segera meletakan motorku di garasi dan berjalan memasuki rumah, kulihat bang galang sedang asyik bermain gamenya.
"udah hapal lo naskahnya bang?"tanyaku langsung duduk di sampingnya.
"udah dong, siapa dulu galangg"jawbnya angkuh.
"heum oghey, yaudah gua balik ke kamr dulu."akupun beranjak dari kursiku.
"eh iya tadi sih rassya kesini trus nyarii lo!!"ucapnya masih fokus ke gamenya.
"lalu? "tanyaku malas.
"gua bilang lo nya lgi pergi, yaudah dia pulang lagi katany"jelas bang galang.
"owh" aku segera melanjutkan langkahku menuju kamarku, sampainya di kamar aku segera merebahkan tubuhku tanpa ku sadari aku telah terlelap dalam mimpi.
***
"loh kok gua disini bu-bukannya gua lagi tidur? Ini kondangan siapa?" aku segera memasuki area pesta itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang laki-laki yang tak asing di telingaku.
"saya trima nikah dan kawinnya qistina raisah binti adam malik dengan mas kawin 100 ringgit dibayar tunai-,
"coki? Qistina? Anna? Mereka kenapa kelihatan bahagia? Jadi yang nikah ini coki sama qis-, "
KAMU SEDANG MEMBACA
My idol is my soulmate (END)
Roman pour Adolescents⚠warning! ⚠ Tema cerita: penggemar idola (idola pada masanya) 'Cerita masih ditahap revisi, masalah tulisan kata kata yang masih singkat singkat atau kebanyakan typo wajar saja soalnya penulisnya masih amatit jadi masih tahap revisi...