Happy reading ❤️
Typo bertebaran, harap maklum.***
Di club terlihat dua gadis yang sedang minum, salah satu gadis itu tersenyum melihat temannya yang sudah mabuk, ia menuangkan lagi minuman berakohol kedalam gelas temannya, ia mengedorkan gelas ke temannya, temannya itu menggeleng, sesaat gadis itu memaksakan minuman itu masuk ke dalam mulutnya sampai temannya itu terbatuk-batuk.
"Na, ayo pulang" ajak salah satu gadis itu menompang temannya keluar club. Ia meletakkan temannya di Kursi samping pengemudi. Lalu ia masuk di kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya.
"Untung aja gue gak terlalu mabuk" gumam gadis itu matanya fokus ke jalan raya, tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Ishh berisik banget sihh, berhenti dulu mobilnya. Angkat telpon kamu" geram gadis di sampingnya dan mulai meracau tidak jelas.
Gadis tadi mengambil ponselnya di saku celananya tanpa memberhentikan mobilnya, tapi naas ponselnya jatuh Ke bawah. Gadis yang menyetir itu menghidupkan lampu terlebih dahulu yang di atas agar bisa melihat ponselnya yang jatuh. Gadis Itu meraba-raba mencari ponselnya yang jatuh sesekali ia melihat kebawah.
"Nah dapat" gumam gadis itu melihat ponselnya tanpa melihat ke arah jalan, tiba-tiba ada mobil dari arah Kiri.
TINNN!!!
Dan
BRAKKK!!
Mobil gadis itu menghantam mobil yang Keluar dari arah Kiri, mobil yang ditabraknya berguling, sedangkan mobil gadis itu menabrak pohon. Gadis yang mengemudi itu membuka mata dan panik. Sedangkan temannya di samping pingsan karna benturan yang sangat keras
"Aduh gimana nih?" panik gadis itu melihat ke belakang ramai yang melihat dan menolong. Ahh gue punya ide, maafin gue Hana gue terpaksa. Batin gadis itu.
Gadis itu mengangkat temannya dan memindahkannya ke kursi pengemudi, dan gadis itu duduk di kursi temannya tadi, ia pura-pura pingsan. Seolah-olah temannya yang mabuk tadi yang mengemudi.
Seseorang membuka pintu mobil yang menabrak pohon tadi dan manggil temannya untuk mengangkat dua gadis itu ke ambulans.***
Setelah 2 hari tidak sadarkan diri akhirnya Hana membuka mata, keningnya berkerut saat melihat dua orang polisi dan sarut dokter, ia mulai binggung saat melihat ia sedang tidak berada di Kamarnya melainkan di rumah sakit. polisi yang melihat gadis itu membuka mata langsung saja ia menghampirinya.
"Sudah bangun?" tanya salah satu polisi itu. Hana Mendudukkan dirinya dibantu oleh dokter itu.
"Saya kenapa dok?" gadis itu bertanya dan menghiraukan pertanyaan polisi itu.
"Kamu kecelakaan dan saat itu kamu mabuk sambil mengendarai mobil" balas dokter itu sambil mengecek infus hana. Gadis itu kaget.
"Apa? gak dok, saya gak mengendarai mobil saat mabuk" Hana menggeleng kan kepalanya. Dirinya masih ingat ia duduk di kursi penumpang bukan di kursi pengemudi.
"Kamu mana tau, kamu kan mabuk. Kata teman kamu emang kamu yang mengendarai mobil sambil mabuk" sarkas aalah satu polisi itu.
"Saya benar pak, saya gak mengendarai" gadis itu mulai menangis dan kembali menggelengkan kepalanya.
"Saat seseorang membuka pintu mobil pun, yang di kursi pengemudi itu kamu dan teman kamu juga pingsan di samping mu" hana baru sadar saat mendengar ucapan polisi itu. 'Ternyata ditukar, brengsek kamu Desi'. Batin Hana.
"Kamu akan kami bawa ke kantor polisi dan kamu akan di penjara karna telah mencelakakan seseorang. Di mobil yang kamu tabrak itu ada dua orang, supirnya meninggal dunia dan satu gadis koma" ucap polisi itu panjang lebar, tangan hana di borgol. Gadis itu menggeleng dan menangis histeris.
Polisi itu menarik tangan gadis tadi yang sudah dilepaskan infus itu, Hana hanya pasrah.
Dikantor polisi
"Pak teman saya mana?" tanya gadis tadi saat berada di kantor polisi.
"Saya tidak tau" balas sungkat polisi itu.
"Apa dia juga di penjara?"
"Tidak. Dia juga korban"
Hana menghela nafas pasrah. Ia berfikir Desi telah melarikan diri.
Clek..
Tiba-tiba pintu di buka oleh salah satu polisi.
"Dia di bebaskan?" tanya polisi yang di depan Hana sambil menunjuk ke arah nya. Polisi yang baru datang tadi mengangguk.
"Iya, tuan Methan sudah menanggung nya" polisi itu mengangguk tanda mengerti.
"Kamu di bebaskan, jangan di ulangi lagi bahaya. Ngerti?" ujar polisi itu, Hana hanya mengangguk pasrah dirinya tidak tau apa-apa.
Polisi tadi menyuruh gadis tadi keluar dari ruangan itu. Hana melihat seorang pria yang sedang duduk di depan ruangan tadi. Pria itu Menoleh melihatnya, bisa gadis itu rasakan tatapan itu adalah tatapan benci.
"Oh ini yang namanya Hana, yang sudah membuat calon menantu saya koma"Ucap Pria itu dingin dan tajam membuat gadis itu merunduk kan kepalanya.
"Iya tuan Methan dia Hana" kata polisi itu. Pria yang di sebut Methan hanya mengangguk.
'Ohh ini tuan Methan, Apa?!! Tuan Methan? Mampus aku, dia kan yang punya perusahaan Aditama crop, perusahaan yang terkenal di Indonesia dan juga berbagai belahan dunia. Apalagi tadi? membuat calon menantunya Koma? Astagfirullah cobaan apa lagi ini ya Allah. Kenapa aku harus mabuk sih' .Batin jerit Hana .
"Saya permisi dulu tuan Methan, mari" Methan hanya mengangguk.
Tinggal Hana sama Methan disini. Hana masih merunduk.
"Ikut saya" ujar Methan dingin dan mulai berjalan mendahului gadis itu. Hana mengikuti pria itu ke luar kanto polisi.
"Masuk" ucapnya dingin lagi. Hana hanya mengangguk ragu. Pria itu Berjalan ke arah sopir.
"Baik tuan"Kata sopir itu mengerti arahan tuannya.
Methan berjalan ke arah mobil nya dan mengendarai mobilnya diikuti oleh mobil yang di tumpang oleh Hana.
***
Sampainya di mansion mewah dan besar seperti istana, Hana melihat beberapa orang yang di yakini itu adalah bodyguard Methan. Salah satu bodyguard itu membuka pintu mobil tuannya dan juga satu bodyguard membuka pintu mobil yang di tumpangin hana. Hana keluar dari perut mobil.
Methan berjalan masuk ke mansion itu, bodyguard yang berjejer itu membungkukan badannya.
"Ayo masuk" ajak salah satu bodyguard. Hana mengikuti langkah bodyguard didepannya itu.
Sampainya di ruang tamu, Hana dikejutkan oleh seorang pria yang sangat Hana kenali. Bodyguard itu menyuruh Hana untuk duduk.
"Tuh orang yang kamu pesan Daniel" ucap Methan kepada Daniel. Daniel menatap Hana dengan datar dan dingin.
"Jangan seperti itu ayah, dia kan... calon istri ku" ucap Daniel dengan nada mengejek. Methan hanya berdecak sedangkan Hana terkejut dengan gelaran itu.
Ayah Daniel berdiri dan berjalan tanpa mengatakan apa-apa meninggalkan hana dan Daniel di ruang tamu.
"Jadi, besok lo harus memakai gaun itu. Tidak ada bantahan" kata Daniel lagi sambil menunjuk gaun yang di depannya, setelah itu ia berdiri tapi Hana memanggilnya.
"Daniel" langkah Daniel berhenti, menunggu lanjutan dari Hana tanpa melihat gadis itu.
"Untuk apa aku memakai gaun itu?" tanya Hana heran. Daniel hanya tersenyum sinis, ia membalikkan tubuhnya menatap Hana.
"Lo nikah sama gue besok" balas Daniel singkat, lalu beredar dari ruang tamu.
Hana sontak kaget, Ia merasa bahagia dan juga binggung kenapa tiba-tiba Daniel ingin menikahinya. Tapi tahukah ia pernikahan mereka nanti akan membuatnya sakit hati? Tidak! Dia tidak tahu.
----
Tbc.
Jangan lupa Vote Dan Komen ya. Gratis Kok heheh...
Terima Kasih sudah Membaca, Vote, dan Komen.
Assalamualaikum..Salam manis:)
Amelia Khoirunnisa
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HEART [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 👍] Cerita ini mengandung bawang yang bisa membuat kalian menguras air mata. Dan juga terdapat kata kasar. Mohon bijak dalam membaca. Kisah seorang gadis yang di nikahkan oleh pria yang dia cintai. Pria itu menikahkannya...