E N A M B E L A S

54.1K 3.8K 1K
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau Typo Harap Beritahu di Kolom komentar ya.

***

Pagi ini Hana sudah di perbolehkan pulang setelah satu hari menginap di rumah sakit. Kini wanita itu tengah berada di mobil dengan Methan yang menyetir.

Suasana tidak telalu hening, karna Hana sedang bercerita dengan semangat masa  kecilnya ke Methan, sesekali Methan menyahut atau bertanya.

'Ternyata dia anak yang asik dan ceria'. Batin Methan.

Tak terasa mereka berdua telah sampai di depan pagar tinggi Mansion Daniel. Satpam yang melihat mobil tuannya langsung ia berlari membukakan pagar.

Lalu mobil Methan masuk ke mansion itu. Mobil Methan berhenti di depan seluruh bodyguard. Satu bodyguard membukakan pintu untuk Methan, dan satu bodyguard lagi membukakan pintu untuk Hana.

Saat di depan pintu masuk, mereka berdua melihat Daniel yang sepertinya tengah menunggu mereka. Daniel berjalan menghampiri Hana dan Methan. Seketika Methan was-was saat anaknya berjalan ke arah mereka-ralat ke arah Hana.

Daniel tiba-tiba memeluk Hana, membuat Hana dan Methan terkejut bukan dan heran.

"Kamu udah pulang? aku kangen" ucap Daniel lembut masih memeluk Hana. Hana dan Methan dibuat lebih kaget.

"Daniel, dia Hana bukan Siska" kata Methan.

"Iya aku tau. Dia Hana istri ku"

"Kamu ngak mabuk kan?"

Daniel melepaskan pelukannya dan menatap ayahnya.

"Ya ngak lah yah. Aku ngak mabuk" protes Daniel.

"Kamu aneh tau ngak, tumben kamu khawatir sama Hana" cibir Methan menatap anaknya heran.

"Emang kenapa sih? gak khawatir salah, khawatir juga salah"

"Ya kan kamu yang paksa Hana mendonorkan ginjalnya" sindir Methan. Daniel terdiam seketika.

"Udah-udah, kita masuk dulu yuk" ajak Hana mengalihkan pembicaraan. Methan mengangguk dan menarik tangan Hana diikuti oleh Daniel memegang pinggang Hana. Han menoleh ke Daniel, Daniel hanya tersenyum.

'Apa sikap Daniel yang seperti ini Hanya pura-pura?'. tanya Hana dalam hati.

Ruang tamu*

"Hana, kamu mandi dulu ya nak" ujar Methan.

Hana mengangguk. "Baik ayah". Hana mulai berjalan ke kamarnya, ia membuka pintu dan masuk ke dalam.
Lalu berjalan ke lemari pakaian, saat membuka pintu lemari ia kaget saat semua bajunya tidak ada.

"Kemana semua bajuku? make up ku juga ngak ada" gumam wanita itu melihat meja riasnya yang kosong.

Tiba-tiba tangan seseorang melingkar di pinggang nya, membuat wanita itu Kaget setengah mati. Kepalanya menoleh ke belakang, ia lebih kaget saat melihat Daniel yang meletakkan dagunya di pundak Hana.

"Da-daniel" cicit Hana takut.

"Baju kamu di kamar kita sayang" ucap Daniel. Hana kaget saat mendengar Suara lembut dan panggil 'kamu' dan 'sayang'.

Apalagi ini. Apa dia bersandiwara lagi?. Tanya wanita itu lagi dalam hati.

Daniel peka dengan tatapan itu. "Aku tidak berpura-pura. Aku benar-benar menyesal, sumpah. Maafin aku hiks" sesal Daniel memeluk Hana lebih erat.

Hana tercengang, pasalnya Daniel saat ini sedang terisak. Ada rasa senang saat Daniel mengatakan ia menyesal.

"Daniel" panggil Hana. Daniel mengangkat kepalanya mendongak ke arah Hana. Hana tersenyum saat melihat mata dan hidung Daniel memerah, pipi yang ada bekas air mata mengalir. Sungguh menggemaskan. Pikirnya.
Hana berbalik menghadap Daniel. Lalu menghapus jejak air mata di pipi dan mata Daniel.

BROKEN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang