Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau typo Harap Beritahu di Kolom komentar ya.***
Sampainya ia di rumah sakit, ia berlari Kilat menuju kamar tunangannya. Ia memberhentikan larinya saat dirinya sudah di depan kamar siska, langsung saja ia masuk.
Clekk
Semua orang melihat ke arah pintu, wanita yang masih diranjang rumah sakit tersenyum, Daniel pun ikut tersenyum mendekat ke arah ranjang, lalu memeluk Siska dengan erat Siska pun membalas tak kalah erat. Orang tua Daniel tersenyum hangat.
"Aku rindu kamu" lirih Daniel. Siska tersenyum lebar.
"Maaf membuat mu menunggu Niel" kata Siska. Daniel melepast pelukannya. Siska kaget saat melihat Daniel nangis.
"Kenapa nangis? Masa cowok cenggeng sih" ucap Siska terkekeh di akhir kalimat, lalu tangannya menghapus air matanya Daniel.
"Aku nunggu kamu, selalu berdoa semoga kamu cepat sadar, aku rindu kamu sayang" Daniel mengecup dahi Siska sayang menghiraukan orang tua nya yang melihat itu.
"Maaf" ucap Siska.
"Tidak apa-apa, kamu tidak salah" balas Daniel setelah melepaskan kecupannya.
"Ehem... Serasa dunia milik berdua ya" sindir Mita.
"Apaansih bun, nganggu aja" balas Daniel tanpa melihat ke arah sang ibu, Mita mendengus. Siska dan Methan tertawa pelan melihat interaksi Ibu dan anak ini.
"Oh iya, kapan Siska bangun?" tanya Daniel melihat orang tuanya.
"Dua jam yang lalu, saat tadi dokter Yonan mau memeriksa kondisi Siska" balas Methan sedari tadi diam.
"Kenapa baru sekarang ngasih taunya" kesal Daniel.
"Aku yang menyuruh dokter Yonan tidak memberi tau mu tadi" ujar Siska menundukkan kepalanya.
Daniel melihat Siska."Kenapa?? Kamu ngak kangen aku gitu?"
"Aku kangen, tapi..." Siska menjeda kalimatnya. Ketiga orang itu binggung melihat perubahan eskpresi Gadis itu.
"Tapi apa?" tanya Daniel tidak sabaran.
"Aku teringat mimpi aku saat koma" ucap Siska pelan, tapi masih didengar jelas oleh mereka bertiga.
"Mimpi apa sayang?" tanya Mita melangkah ke calon menantunya, lalu mengelus kepala Siska sayang.
"Aku bermimpi Daniel menikah dengan teman wanitaku dan Daniel memperlakukan Ia dengan buruk, sepertielukai fisik dan batinnya" kata Siska mendongak melihat Daniel yang melotot kaget. Tak berbeda dengan kedua orangtuanya, mereka juga melotot kaget saat mendengar penuturan Siska.
"Aku merasa itu nyata" lanjut Siska. Daniel menelan ludah kasar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Itu cuma mimpi sayang" ucap Mita meyakinkan Siska, berusaha meng-ekspresi tenang.
"Iya juga ya" Daniel tersenyum, tapi di hatinya was-was kalau Siska tau dia udah menikah dan memperlakukan istrinya dengan kasar, mungkin dia sangat kecewa
"Makan yuk" ujar Mita ke Siska. Siska mengangguk.
***
Clekk
Seseorang membuka pintu Kamar Hana. Lalu melangkah ke nakas sesudah menutup Kembali pintu. Meletakkan nasi dan lauk pauk di kakas, bersama dengan air putih.
Setelah meletakkan semua itu, seseorang itu menatap Hana yang terbaring lemah di ranjang dengan Iba.
"Non, cepat sembuh ya. Bibik ada di sini, menyemangati nona muda. Jangan takut" lirih wanita itu mengelus rambut Hana, lalu beranjak Keluar, tapi sebelum itu
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HEART [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 👍] Cerita ini mengandung bawang yang bisa membuat kalian menguras air mata. Dan juga terdapat kata kasar. Mohon bijak dalam membaca. Kisah seorang gadis yang di nikahkan oleh pria yang dia cintai. Pria itu menikahkannya...