"Ah iya kak, aku tau nya dari kak Renjun. Maaf ya aku lupa kemarin kakak ulang tahun."
Di teras rumah, Vallerie menunduk malu. Mantan nya semasa awal SMA datang kerumah, Na Jaemin. Kakak kelas Vallerie yang sangat manis, pintar, soft, dan poin plus nya dia memilik wajah yang tak kalah dari Haruto. Jika mengingat betapa bucin nya Vallerie dulu dengan Jaemin, tidak akan ada batasnya. Namun hubungan mereka kandas, Jaemin duluan yang memutuskan nya dengan alasan dia ingin mengambil universitas di luar negeri.
Jaemin mengelus puncak kepala Vallerie. "Santai Val, aku juga kesini bukan mau minta kado dari kamu. Aku mau ngajak jalan weekend nanti, bisa? Sama Renjun juga," ujar laki-laki mirip kelinci itu.
Berpikir sejenak, Vallerie mengangguk. "Bisa, sharelock aja nanti alamat nya."
"Aku jemput aja nanti," ucap Jaemin sembari tersenyum manis.
"Val."
Suara bass dari belakang Vallerie membuat atensi gadis lucu itu teralih dan langsung berputar. Tak jauh dari tempat Vallerie dan Jaemin berdiri, Haruto disana dengan tatapan tajam seperti biasanya namun entah kenapa kali ini lebih tajam. Dia berjalan mendekat lalu menggenggam tangan Vallerie erat, matanya tak luput memperhatikan Jaemin dari atas sampai bawah.
"Loh kakak dari kapan disini?" tanya Vallerie.
"Dari tadi."
Jaemin meringis, ah Vallerie sudah punya pacar. Dia menunduk sembari tersenyum tipis lalu kembali menatap Haruto Vallerie bergantian. Tidak seharusnya Jaemin mengajak Vallerie keluar di waktu weekend disaat gadis itu sendiri sudah punya pawang.
"Val, acara weekend tadi lupain aja. Pawang kamu serem," ujar Jaemin sambil melirik Haruto, meninggalkan Vallerie yang tidak tau maksud nya. "Duluan ya," pamit Jaemin.
Sebelum benar-benar pergi, Jaemin menepuk pelan bahu Haruto dan membisikkan sesuatu, "kalo lo buat dia nangis liat aja. Gue bisa rebut dia dengan satu jentikan jari, hati-hati bro! "
"Ck."
Hening.
"Kaaakkkkk."
Tidak ada jawaban. Vallerie bingung dia harus ngapain lagi? Dari tadi Haruto diem, anak papa Hanbin ini, matanya hanya tertuju pada layar handphone , sesekali melirik Vallerie.
"Ih aku harus apa lagi sih?! Kakak cemburu?!" emosi Vallerie memuncak, satu pertanyaan terakhir terlontar begitu saja walau sebenarnya memang ingin ia tanyakan.
"Iya."
Haruto bodoh, kenapa dia bisa sangat jujur?!
"It's too obvious, it's not good for my heart." Vallerie dramatis.
"Kak, denger ya. Tadi kak Jaem kesini mau ngajak hangout bukan berdua aja kok, sama kak Renjun juga nanti terus pasti Yuna ikutan. So, kita nggak berdua tapi berempat," jelas Vallerie panjang lebar tapi hanya dibalas diam oleh Haruto.
"Yujin ngundang ke pesta."
Vallerie yang tengah menunduk lantas langsung menatap Haruto. "Terus? Kakak mau kesana? Sendiri? Nggak ada rencana ngajak aku gitu?" tanyanya bertubi-tubi.
Seketika, mimpinya tadi malam terputar di otak Haruto. Jika dia tidak mengajak Vallerie dan kejadian itu terjadi akan sangat bahaya, tapi jika dia mengajak Vallerie bisa saja terjadi perang dingin antara Yujin dan pacarnya ini. Sekarang Vallerie bahkan jauh lebih sinis dengan Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Untuk Biru || Haruto
Fanfiction°渡辺晴人° ["Pacaran? Hanya sebuah status tanpa perasaan.] . . . . ©abcdelien_ 4th story.