PART 45

146 15 10
                                    

[4 January 2016, 08:00 AM]

Di pagi harinya, Rawnie pun terbangun dari tidurnya.

Seketika ia terkejut, di sampingnya itu ada Luke yang masih tertidur pulas, sepertinya Rawnie pada dini hari tepatnya jam setengah 3 ia tertidur setelah mengobrol dengan Luke. Dan lucunya Luke menemani dirinya.

Untungnya ada selimut tebal yang menyelimuti dirinya, sedangkan Luke tidak sama sekali, dengan sengaja Rawnie membagi selimutnya, sehingga mereka berdua berada di dalam selimut.

Rawnie saat ini sedang memandangi Luke yang masih tertidur pulas sambil tersenyum. Dengan antusias Rawnie mengusap kepalanya dengan lembut serta wajahnya yang masih penuh luka memar itu.

Dan lucunya lagi, Luke sama sekali tidak terganggu. Rawnie yakin, Luke sangat kelelahan. Apalagi dia habis menghajar Trenton, pastinya dia sangat kelelahan dan kehabisan energinya.

'Lucu banget ya ampun Lukey, gemesin banget sih kalau lagi tidur. Lagi tidur aja imut banget. Bukan imut aja sih, dia ganteng banget ya Tuhan...' batin Rawnie.

'Meskipun wajahnya banyak luka memar, gak menghalangi wajahnya yang ganteng hehehe...'

'Tapi gue masih merasa bersalah jadinya, Lukey jadi gini. Untungnya memarnya udah lumayan hilang karena obat salep, untungnya lagi dibawa. Semoga aja besok udah semakin pudar memarnya...'

Pada saat Rawnie mengusap wajah Luke, tiba-tiba ia teringat kembali kejadian tadi malam di hotel, ia teringat tentang Trenton.

Rawnie langsung merasakan sesak di dadanya kembali, tangan mulai tremor, jantungnya berdebar-debar tidak karuan, sehingga membuat Rawnie sesak nafas.

Rawnie benar-benar belum bisa melupakan semuanya, Rawnie ketakutan dan trauma, perbuatan Trenton itu berhasil menghancurkan mentalnya Rawnie.

Seketika air mata Rawnie pun jatuh begitu saja, ia menangis lagi, sambil seluruh tubuhnya gemetaran, ia benar-benar sakit dan sesak nafas rasanya.

Ia pun langsung saja Rawnie membalikan badannya, ia tidak ingin tiba-tiba Luke terbangun dan melihat dirinya berantakan.

Rawnie menangis terisak-isak, ia tidak bisa menahannya, rasanya benar-benar menyakitkan, ia tidak bisa melupakan semuanya dengan semudah itu.

Semua itu butuh proses dan waktu yang sangat lama untuk menyembuhkan semua luka di hatinya dan rasa kecewa yang begitu dalam. Apalagi dirinya mengalami trauma.

Rawnie tidak bisa menyangka dengan semua hal itu, Rawnie baru kali ini rasanya dikecewakan dengan orang yang pernah ia sayangi, baru pertama kali rasanya patah hati yang begitu dalam dan membuat Rawnie benar-benar stres sampai frustasi berat, bahkan depresi.

Rawnie terus saja menangis, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan semua yang ia rasakan saat ini, benar-benar bingung.

Lalu, tiba-tiba Luke terbangun dari tidurnya karena dia mendengar suara tangisan.

Lalu dia pun terkejut, suara tangisan itu berasal dari Rawnie, dengan segara Luke langsung membalikkan tubuh Rawnie agar menghadap dirinya.

Dan setelah mereka sudah berhadapan, benar saja Rawnie menangis terisak-isak sambil memegang dadanya karena benar-benar sakit, Rawnie terlihat kesulitan bernafas saking sesaknya.

Langsung saja Luke memposisikan dirinya duduk, lalu membantu Rawnie untuk duduk.

Langsung saja memeluknya dengan erat, kemudian Luke mengusap kepala Rawnie dengan lembut. Rawnie pun membalas pelukannya.

LOVE FIGHTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang