PART 22

164 20 78
                                    

[Hemmings's House - 15 July 2015, 06:00 AM]

Pagi yang begitu cerah. Namun tak secerah hati Luke. Dia benar-benar sedih, sudah satu minggu lebih dari tanggal 6 sampai saat ini, sahabat-sahabat kesayangannya menjauhi Luke tanpa alasan.

Bahkan yang biasanya mengerjakan tugas bersama, tapi Luke tidak di ajak, apalagi ditambah Luke selama seminggu lebih selalu diam di rumah, libur sekolah diperpanjang karena mau lebaran. Luke rasanya bosan sekali.

Terus anehnya, kedua orangtuanya pun mendiamkan Luke tanpa alasan, Luke sangat kebingungan.

Luke sangat sedih rasanya, dia tidak tau apa kesalahannya, tiba-tiba orang-orang yang dia sayangi berubah seketika.

Luke benar-benar bingung, dia terus kepikiran, apakah dia punya salah kepada mereka?

Luke penuh pertanyaan dalam pikirannya. Luke sebenarnya sangat merindukan mereka semuanya.

Luke sudah menghubungi mereka satu persatu, di telepon, di chat, di video call grup, namun tidak di jawab, yang ada di reject.

Luke saat ini, sedang melamun di atas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar.

"Gue salah apa sih sebenarnya sama mereka? Dan kenapa Rara juga marah sama gue? Ortu gue sama marah ke gue, soalnya mereka cuekin gue..." monolog Luke.

"Gue bingung harus gimana? Mau ikut kumpul, gue takut di usir lagi, dimarah-marahin,"

"Kenapa jadi berubah semuanya sih?!"

"Selain itu mom sama dad bukan cuekin gue aja sih, mereka berubah banget, jadi suka marah-marah juga padahal gue gak buat kesalahan, gak biasanya gitu,"

Tiba-tiba saja Liz sang ibunda tercinta masuk ke kamar Luke dan memarahi Luke secara tiba-tiba.

"Heh! Tidur mulu! Belajar sana! Kamu kan mau UTS nanti tanggal 27 kan?!"

"Jangan banyak ngelamun!! Biasanya juga kamu pagi-pagi ke rumah Rara buat belajar bareng? Kenapa sekarang jadi malas-malasan?!"

"Seminggu lebih diam di rumah! Di kamar mulu! Gak ada kerjaan!!" bentak Liz.

Luke pun terkejut dan membuang nafasnya perlahan, "Iya mom, ini aku mau mandi, terus belajar, aku belajar sendiri aja biar fokus sama kerjain tugasnya,"

"Yaudah sana cepetan!! Jadi anak cowok jangan malas-malasan!!" bentak Liz kembali.

"I-iya mommy,"

"Bagus, udah sana, mom mau masak buat sarapan." ucap Liz lalu pergi dari kamar Luke dan menuju dapur.

"Tuh kan benar, mom kenapa jadi marah-marah? Gak biasanya, yaudah deh sabar, lebih baik gue mandi aja."

Luke pun turun dari kasurnya, lalu membawa handuk dan segera masuk ke kamar mandi.

15 menit kemudian Luke keluar dari kamar mandi.

"Ahh segar udah mandi. Uhm, ke bawah dulu deh siapa tau udah jadi sarapan nya, gue udah lapar banget."

Luke pun keluar kamar dan menuju meja makan, dan terlihat Andrew sang ayahanda tercinta sedang sarapan.

"Pagi dad, dad kok belum berangkat kerja?"

"Bukan urusan mu, jangan banyak tanya! Dad lagi pusing!!"

"Oh iya m-maaf dad..."

'Sedih banget ya Tuhan, gak biasanya dad kayak gini...'

"Udah sana sarapan, jangan bikin dad mu makin pusing, oh iya mom nanti ke sekolah ada urusan, kamu jaga rumah ya, jangan kemana-mana!!" pekik Liz yang baru datang dari dapur.

LOVE FIGHTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang