"Untuk sekarang kalau soal hubugan romantis, skip dlu deh, hehehe."
***
Suasana kantor memang selalu sibuk seperti biasanya. Tapi pagi ini badai datang menghantam sampai dunia porak poranda. Lihat saja kertas-kertas sudah bertebaran di meja Dimas tak beraturan. Sebab pemiliknya baru saja diomeli atasan.
"Lo gimana sih, Dim, masa iya foto prewedd yang kemarin bisa gagal total? Lo tahu 'kan kalau calon suaminya temen lo itu punya hubungan baik sama bos kita?" kata seorang perempuan bernama Dey mendesah frustrasi.
"Ya abis gimana, kamera gue juga ancur, Dey," sahut Dimas.
"Kenapa bisa gitu sih?"
"Gak tau gue juga. Tiba-tiba kemarin ada cewek aneh nabrak gue karena dia dikejar-kejar anjing."
"Gak cuma bakalan diomelin sama atasan tapi lo juga harus ganti properti kantor."
"Kalo itu mah santai, duit gue banyak."
"Masalahnya itu di reputasi lo, Adimas Sombong Chandra." Dimas hanya bisa berdecak menanggapi Dey.
Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan. "Maaf, ada mahasiswa di depan nyariin Dimas."
"Oh, suruh masuk aja," titah Dimas. Orang itu kemudian pergi. Dimas melirik Dey yang masih memasang tampang frustrasi. "Santai aja sih Dey, lo gak bakal kehilangan karir segampang itu Cuma karena masalah yang gue buat."
"Kalo kayak gini siapa yang bakal tanggung jawab jadinya?"
"Nih orangnya dateng."
Wanita itu mengangkat sebelah alisnya tak mengerti. Kemudian perhatiannya teralih saat suara seorang perempuan menyapa indra pendengarannya yang makin membuatnya bingung.
"Permisi."
"Padahal kemarin udah gue ingetin biar gak telat." Tatapan Dimas menusuk seraya menyilangkan kedua lengan di depan dada. Persis seperti senior yang hendak memberi materi ospek pada mahasiswa baru.
"Maksudnya apa nih, Dim?" tanya Dey.
"Minggu lalu gue denger bos butuh intern unpaid 'kan?"
***
Baru beberapa hari jadi anak magang tapi rasanya Kanaya sudah mau menangis. Sejak Dimas mengomelinya karena terlambat, ia langsung diberi pekerjaan seperti OB, tak jauh dari bersih-bersih hingga membuatkan kopi. Kerjaan yang paling manusiawi mungkin memasang proyektor ke laptop saat Dimas hendak presentasi di ruang meeting.
"Intern!" Panggilan dari Dimas membuat gadis itu lantas menghampirinya. "Tolong buat berita acara, ini materinya."
Kanaya mengamati tulisan dari kertas itu. Setiap karyawan di sini memang harus membuat berita acara ketika ada properti kantor yang rusak dan harus diganti rugi. Seperti berita acara yag harus dia buat atas nama Adimas Chandra karena merusak kamera kantor saat sedang melakukan photoshoot untuk prewedd.
"Formatnya ada di folder dokumen nama gue, selesai lima menit ya. Habis itu minta tanda tangan Kak Dey yang ada di ruangan itu," kata Dimas sambil menunjuk pintu di seberang kubikelnya.
Sambil menggerutu, Kanaya kerjakan perintah yang tak bisa dibantah itu. Rasanya malah seperti ia harus menulis permintaan maaf karena kecelakaan kemarin dan menanggung dosa besar. Ternyata kerja secapek itu. Hanya membuat berita acara satu lembar saja harus membuatnya bulak-balik untuk revisi, padahal cuma berita acara!
"Kanaya Ariesta Anggraini," panggil Dey yang suaranya sudah Kanaya hapal. Entah kenapa mendengar suara Kak Dey memanggil membuatnya betah untuk mendengar. Tidak seperti manusia semena-mena seperti Dimas-Dimas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIMAYA
RomanceAwalnya mereka cuma orang asing. Tapi pertemuan aneh mereka membuat Aya harus punya urusan berkepanjangan sama Dimas. Dia harus jadi asisten nya Dimas di kantor. Ini semua gara-gara seekor anjing liar yang pagi itu ngejar-ngejar dia waktu bawa seped...