Pernyataan

28 31 1
                                    


Happy reading❤️

Jangan lupa vote Ama komennya.
Salam syng🤗

***

Hari ini Velin, Meira dan April sedang berada di sebuah mall. Kenapa? Karena Velin sudah menceritakan tentang halnya Bima yang mengajaknya keluar malam ini.
Kedua sahabatnya ini mengatakan pada Velin bahwa saja Bima ingin menyatakan perasaannya pada Velin maka dari itu Bima mengajaknya. Namun Velin hanya diam tak bisa berkata-kata.

Masih dengan pakaian SMA nya mereka berjalan menelusuri tempat perbelanjaan pakaian. Saat sedang asik berbincang di perjalanan, Meira melihat sosok yang di kenalnya sedang terjadi masalah dengan lawan bicaranya, bukan hanya dirinya. Melainkan Velin dan April juga sangat mengenalnya.

"Vel. Itu Lia bukan si?" Tanya Meira yang ingin memastikan.

Velin menoleh ke arah yang di tunjuk Meira. Matanya sedikit memicing. "Itu Lia" jawabnya.

"Lah iya, ko dia disini? Bukannya tadi dia pulang duluan ya di jemput sama nyokapnya?"

"Iya juga ya" imbuh Meira"kesana yu" ajaknya.

"Eits, jangan. kita cukup liatin dia aja dari sini. Kita gak boleh ikut campur, soalnya gue rasa dia lagi ribut sama nyokapnya" jelas Velin sambil menatap intens kedua perempuan di seberangnya yang kini sudah menjadi tontonan orang sekitarnya.

"Serius Lo?" Velin mengangguk sebagai jawaban.

"Lo tau dari mana? Perasaan Lia gak pernah ngenalin nyokapnya ke kita" ujar April.

"Ceritanya panjang" dan Velin pun menarik kedua sahabatnya untuk menjauh dari perdebatan Lia dan perempuan yang di sebut sebagai ibu dari Lia.

Sepanjang perjalanan Meira dan April masih saja berfikir soal Lia. Masih bingung pula dengan perempuan satunya.

Velin masih fokus dengan matanya yang mengedar mencari sebuah baju yang nampak cocok untuk nya.

Di tengah-tengah kesibukannya April kembali bertanya "kalo emang itu ibunya. Masa iya mukanya masih muda gitu"

"Kita gak tau" jawab Meira.

Dan akhirnya April kembali diam dan ikut mencari baju juga.

Setelah hampir sejam Mereka mencari baju, akhirnya mereka tiba di ruang ganti dan mencoba baju mereka satu persatu.

"Wahh anjirrr gua cakep fangetttt fake baju ini" heboh April dengan kata-kata tak jelasnya.

"Lebay Lo, pake kata jamet gitu lagi" cibir Meira yang di tertawa kan Velin. Sebab Meira berkata sambil menirukan gaya bicara April tadi.

"Yee sirik aja Lo" Velin hanya tersenyum mendengar kedua temannya yang ribut di luar.

Velin yang masih sibuk memakai pakaiannya di komplain oleh April " LAMA AMATSI VELL. BURUAN KELUAARRR, KITA PENGEN LIAT NIH. KALO LO GAK KELUAR JUGA KITA NIH YANG MASUK!!" teriak April dari pintu ruang ganti tanpa mempedulikan orang-orang sekitar nya yang sudah menatap keduanya dengan tatapan aneh. Lagi pula apa-apa an si April, kan bisa ngomong pelan-pelan gak harus teriak-teriak ya.

Meira hanya mengelus dadanya dan berucap sabar dalam hati. Bisa-bisanya di bersahabat dengan orang yang tak punya urat malu sama sekali.

VelinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang