Ch.16

1.1K 172 2
                                    

“Kakak?”

Ash berdiri dari meja.

Kemudian, dengan kakinya yang panjang, dia dengan cepat datang dan memindahkan nampan di tangan ku ke tangannya sendiri sebelum aku dapat mengatakan apapun.

“Apa yang membawamu ke sini?”

“...”

Tidak ada waktu untuk mengatakan apa yang ada di tanganku.

Ash memegangnya tetapi tidak melihat ke nampannya.

Dia sepertinya baru saja mengambilnya seolah-olah itu adalah kebiasaan.

Aku mengalami batuk ringan dan membuka mulut.

“Aku di sini untuk memberimu itu. Ini air madu jadi...”

“Air madu?”

Ash, yang terlambat memperhatikan nampan, berkata singkat “Jadi ini dari Bessie.”

“Iya.”

Aku tidak bertanya bagaimana dia tahu.

Semua orang di mansion sudah tahu bahwa Bessie menganggap air madu sebagai obat penawar atau obat segala penyakit.

“Pasti merepotkan bagimu, datang ke sini secara pribadi.”

Ash berkata begitu, meletakkan nampan di mana saja di meja terdekat.

Air madu yang tidak menarik menjadi sedikit lusuh.

Segera Ash menarik ku ke kursi sehingga aku bisa duduk, aku sedikit ragu-ragu dan duduk di sana.

‘Itu…’

Saat aku duduk, aku melihat ke samping melalui ruangan.

‘...Seolah-olah terlihat seperti dulu.’

Pemandangan kamar tidur yang mulai terlihat sudah tidak asing lagi.

Tidak banyak perbedaan dibandingkan dengan apa yang tersisa di memori.

Perabotan berubah sedikit demi sedikit, tetapi tata letaknya masih sama, mendekorasi ruangan.

ika ingatanku tidak salah, lukisan pahatan dan dinding tetap tidak berubah.

Wallpaper dan gorden sama seperti sebelumnya.

‘Tidak, ini terlalu mirip.’

Apakah ini baik? Itu sudah lama sekali.

Di satu sisi, aku merasa nyaman tetapi bingung.

Aku tahu bahwa Ash tidak tertarik untuk mendekorasi dan merenovasi tempat ini.

Namun, aku tidak menyangka kamarnya begitu terabaikan.

Haruskah aku berkata, ‘Bukankah itu terlalu masalah?’  Atau haruskah aku berkata, ‘Aku senang aku merasa nyaman di tempat ini?’

Bagaimanapun, memang benar bahwa ketegangan di ruangan itu agak lega berkat pemandangan ruangan yang serupa.

Meskipun sudah lama sekali, alih-alih di kepalaku, aku merasakan bahwa di sini adalah tempat yang sering aku kunjungi.

Aku tidak datang ke tempat di mana aku tidak bisa pada awalnya, tetapi aku masih bertanya-tanya mengapa aku gugup… Baiklah, tidak apa-apa karena aku akan pergi sekarang.

Sambil memikirkan itu, Ash duduk di seberangnya dan membuka mulutnya.

“Bagaimana perasaanmu?”

“Hah?  Oh, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, tubuh ku terasa ringan. Mungkin karena aku tidur nyenyak.”

“Kalau begitu lega.”

♪ Adikku Seorang Penjahat ♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang