Cursed

4.1K 611 38
                                    

3 bulan lagi terlewati... kegiatanku tetap sama setiap harinya, membaca buku, makan bersama keluarga Malfoy, menghabiskan waktu bersama Draco dan begitu seterusnya. Bosan?? Tidak perlu ditanya.

Draco tidak pernah mengajakku keluar rumah, bahkan menyentuh pintu saja tidak. Semua ini demi alasan keamananku, lagipula banyak sekali para pelahap maut yang berjaga di Malfoy Manor, karena Voldemort sering menggunakan tempat ini untuk berkumpul dan membicarakan strategi mereka untuk berperang.

Selama Voldemort melakukan rapat itu, aku selalu berada dikamarku. Lucius Malfoy memutuskan untuk tidak membiarkanku ikut kedalam rapat tersebut, karena aku tidak mempunyai Dark Mark. Aku sudah mencoba menyelinap untuk mendengarkan isi dari rapat mereka, tetapi ruangan rapat selalu diberi mantra Muffliato untuk mencegah adanya yang mendengar dari luar.

Aku khawatir, Voldemort sangat cerdas akan hal ini, aku takut Harry tidak bisa menandinginya, Harry hanya berusia 17 tahun, Tetapi setidaknya Ia mempunyai Hermione dan Ron disisinya.

Setiap hari aku membaca dan membaca, sungguh tetapi selama tiga bulan aku belum menemukan apapun. Tetapi aku tidak akan menyerah sebelum aku menemukan cara untuk menghilangkan kutukan itu.

Pagi ini seperti biasanya aku menjelajahi perpustakaan keluarga Malfoy, hampir semua buku diperpustakaan ini sudah kubaca, tetapi aku benar benar tidak menemukan jawaban apapun. Sampai akhirnya aku lelah dan mengambil buku yang tidak ada hubungannya dengan hal yang kucari, buku itu berjudul "the cursed love" sebuah novel percintaan klasik.

Semoga ini dapat menghiburku.

Aku membacanya dan bukunya berisikan hanya kisah cinta klasik antara dua penyihir yang saling jatuh cinta yang berakhir tragis, karena sang wanita terkena kutukan, tetapi cerita berakhir dengan kutukan tersebut berpindah kepada sang lelaki.

Tunggu..

itulah!! Jawabannya!!

Tak ada wujud cinta yang lebih besar daripada pengorbanan. Maka itu aku tak sanggup melihatnya menderita, terlebih itu biarlah aku yang menderita.

Tulisan dibuku tersebut menjadi jawaban bagiku. Tetapi sekarang bagaimana cara kerjanya??

.
"Drac... apa kau mencintaiku??" Tanyaku saat kami bersiap untuk tidur dikasur yang sama.

Draco terkekeh "isnt it obvious?" Jawabnya.

"Hmm... aku tak mengerti..."

Draco kemudian mengarahkan wajahnya kepadaku sekarang, dia perlahan menarik tubuhku kepelukannya, so were like Cuddling.

"Menurutku Cinta itu seperti ini. aku tak butuh yang lainnya, Hanya dirimu. Tak peduli Dunia hampir hancur diluar sana, tetapiselama kau bersamaku, aku akan sangat merasa bahagia" jelas Draco lalu Ia mulai menutup matanya dan tertidur.

"Tetapi aku tidak akan bisa melihatmu menderita" ucapku pelan, setelah Draco tertidur lelap.

.

Esok hari tiba tiba para pelahap maut membawa tawanan tawanan, dan mereka adalah Ollivanders,Griphook seorang Goblin dan Luna Lovegood temanku. Aku sangat kaget ketika melihat Luna diculik kesini.

"Draco itu Lunaa.." aduku pada Draco, meminta agar Draco dapat melakukan sesuatu.

Tetapi Draco hanya bisa terdiam sambil menatapku sedih, tak ada yang bisa Ia lakukan. mereka semua disiksa oleh para pelahap maut membuatku tak tahan melihatnya. Aku berusaha menolong mereka dan menghampiri mereka tetapi tangan Draco memegangku erat sehingga aku tidak bisa menggapai mereka.

"Roe.. tenanglah.. atau kecuali kau ingin bergabung dengan mereka" Ucap Lucius Malfoy, setelah melihat tingkahku.

Draco langsung menarikku kekamar, lalu Ia menenangkanku. aku hanya bisa menangis dan tidak melakukan apapun, sementara Luna disiksa dibawah sana.

Draco mendekapku didadanya untuk kesekian kalinya, tetapi kali ini aku tidak bisa menahan diriku, aku memukul mukul dada Draco kesal, karena hal ini, tetapi Draco tetap menahannya dan tetap memelukku.

"Maafkan aku Roe"

.

Malam hari aku terjaga, sedangkan Draco Ia sudah tertidur disampingku, aku dengan perlahan melangkahkan kaki ku keluar dari kamar dan menuju ruangan potion keluarga Malfoy, lalu mengambil essence dittany dari sana.

Segera setelah aku mengambilnya, aku langsung berlari kearah sell dan dengan sangat hati hati melewati setiap pelahap pelahap maut yang sedang berjaga.

"Luna.. Lunaa" panggilku dari depan Sell, setelah Berhasil pergi kesana.

Aku tak bisa memasuki atau bahkan membuka sell tersebut, jadi aku hanya berdiam diri didepan pintu sell.

Taklama kemudian Luna menampakkan dirinya dan diikuti dengan Mr Ollivanders.

"Roe??" Tanya Luna ketika melihatku.

"Luna maafkan aku, aku tidak dapat menolongmu. Tidak ada yang bisa aku lakukan, aku bahkan tidak mempunyai tongkatku. Tetapi aku bisa memberikan ini" jelasku pada luna lalu aku memberikan sebotol essence dittany padanya.

"Tak apa Roe aku mengerti" balas Luna dengan nada khasnya, lalu Ia mulai memakai essence itu bersamaan dengan Mr. Ollivanders.

Tiba tiba sebuah pertanyaan muncul dikepalaku lalu aku langsung menanyakannya.
"Mr Ollivanders... bagaimana cara kau membuatku tongkat Ibuku??"

"Ahh... Annabeth Rowle... tongkatnya terbuat dari kayu mahogany dan berinti kristal, dibuat sebagaimana layaknya tongkat untuk setiap anggota keluarga Rowle" jawab Mr Ollivanders padaku.

"Bukan itu.. maksudku bagaimana tongkat itu dapat melindungi dari serangan apapun?" Tanyaku lagi.

Mr Ollivanders terdiam..
"Tak ada tongkat semacam itu, sepanjang hidupku aku tidak pernah membuat tongkat sehebat itu. Tongkat hanya akan melindungi jika pemilik merapalkan mantra pelindung" jelas Mr Ollivanders.

"Lalu... bagaimana tongkat ibu dapat melindungiku??"

"Aku tak tau, tetapi Ibumu memberikannya kepadamu sebelum Ia meninggal bukan?? Kurasa itu karena kekuatan Cinta. Ibumu berkorban dan kemudian memasukkan cintanya kedalam tongkat tersebut, karena Cinta melebihi kekuatan apapun didunia ini Ms.Rosier"

Lebih dari apapun...

"HEY" Teriak Bellatrix tiba tiba dari arah belakang.

Aku tersentak kaget mendengar suaranya dan dengan berani aku menghadapnya.

"Well well anak nakal" ucapnya lalu menyeringai kearahku.

Bellatrix kemudian menarik ku pergi dari sell tahanan kemudian melemparkan tubuhku kelantai.

"Memang tak seharusnya Malfoy mengkasihani mu!" Ucapnya lalu dengan segera Ia mengarahkan tongkatnya kepadaku.

Tetapi sebelum Ia merapalkan mantranya, tiba tiba Draco datang dan menghentikan Bibinya itu.

"HENTIKAN AUNT!"

"Draco... aku tidak melakukan apapun kok" balas Bellatrix lalu Ia dengan segera menyembunyikan tongkatnya.

Draco kemudian membantuku berdiri, dan langsung menarikku kembali kekamar.

"Roe kumohon jangan membahayakan dirimu sendiri" pinta Draco saat kami berada dikamar.

"Maafkan aku Draco... tetapi aku tidak bisa diam saja melihat Luna disiksa seperti itu" jawabku.

"Ahh... baiklah.. tetapi lain kali jangan lakukan hal gila seperti itu!, aku akan mencari cara agar Luna dan yang lainnya tetap selamat"

Choice's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang