༊ 1.2

337 70 13
                                    

𝐦𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐭𝐚𝐥𝐤

༊⊹°.⋆

"please, don't hurt me..." lirih gadis itu seraya berjalan mundur sampai sampai tubuhnya menabrak dinding.

buru buru jeno mengunci pergerakan gadis itu dengan memojokkannya. sengaja, supaya gadis itu tidak menghindar lagi. "ssshh, jangan nangis." ucap jeno pelan, sembari memegangi kedua bahu si gadis.

"gue bukan orang jahat." katanya lagi, berusaha menenangkan gadis itu.

gadis itu mengangkat kepalanya menatap jeno, "lo siapa?" tanyanya dengan mata bergetar, menyiratkan bahwa sang gadis teramat takut dengan jeno.

jeno melepaskan tangannya seraya memundurkan badan, lalu tersenyum simpul. "gue jeno."

"nama asli!" seru gadis itu.

"arzeno." balas jeno. "lo siapa? masuk dari mana?" tanya jeno. matanya melihat ke dalam kamar mandi, tidak ada jendela yang mengarah keluar. lagipula, ini lantai 2. tidak mungkin gadis itu masuk lewat jendela.

gadis itu menatap jeno lamat lamat, "nggak mungkin, ini—" ucapan gadis itu terpotong ketika mendengar suara pintu dibuka di bawah sana.

kembali terdengar suara gesekan pintu ditutup yang disusul dengan suara berat. "i'm home."

sontak gadis itu berlari menutup dan mengunci pintu kamarnya tanpa menimbulkan suara.

gadis itu menoleh pada jeno, "diam dulu." bisiknya.

belum sempat jeno mencerna situasinya, gadis itu sudah mematikan lampu. gadis itu berjalan menuju meja belajarnya lalu memanggil jeno,

"s-sini." ujarnya pelan.

jeno menurut, sang pemuda menghampiri gadis yang masih memandang jeno takut.

gadis itu menunjuk kursi belajar dengan dagunya.

"gue duduk?" tanya jeno. dibalas anggukan sang gadis.

sesaat jeno menatapnya bingung, tapi pada akhirnya laki laki itu menurut. jeno duduk di kursi sementara gadis itu tetap berdiri di hadapan jeno.

"kamu siapa?" gadis itu masih berbisik.

jeno memutar matanya malas, "jenooo." jawab jeno, ikut berbisik.

"mau maling apa?" tanya gadis itu lagi.

"lah, bukan.. ini kan rumah gue."

gadis itu terdiam, air mukanya mendadak bingung.

"apasih, ngaco..." ujarnya dengan alis berkerut.

gadis itu memicingkan matanya pada jeno. gadis yang 10 menit lalu terlihat ketakutan setengah mati itu, kini seperti menaruh curiga pada jeno.

"ngaku, mau ngapain...?"

dan mencerca jeno dengan berbagai pertanyaan.

jeno membuang napasnya, "ini kenapa kita harus bisik bisik sih...?" ujar jeno.

"nanti.. ayahku.. dengar..."

"emang.. kenapa..?"

"gaalaak..."

gadis itu menoleh ke arah pintu, "kayanya udah aman sekarang." ujarnya. kini sudah tidak berbisik.

"kayaknya semua orang tua bakal bingung dan marah kalau tau di kamar anaknya ada lawan jenis." ujar gadis itu.

jeno hanya mengangguk sebagai respon.

"kamu maling?" tanya gadis itu.

kali ini jeno menggeleng.

"kamu mau buat jahat di sini?"

"apaan," sahut jeno. "enggak!"

gadis itu mengangguk lalu menjulurkan tangannya, "kenalan." jeno membalas tangan gadis itu.

"aku xiyeon. depannya pake eks tapi dibacanya es."

"oke, xiyeon.."

"iya." gadis itu tersenyum, "kamu kenapa bisa disini, sih?"

" gadis itu tersenyum, "kamu kenapa bisa disini, sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊹°.⋆ 𝟮𝟬𝟮𝟬, amateurasw.

midnight talk ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang