xiyeon beranjak mencari sesuatu di meja belajarnya. setelah mendapatkan apa yang dia cari, gadis itu segera menunjukannya pada jeno.
itu ponsel xiyeon.
"apaan?" tanya jeno, heran. pasalnya gadis itu hanya menunjukan lockscreen yang menampilkan wajah —cantiknya.
sang gadis berdecak, "lihat tanggalnya, jeno."
jeno sedikit memajukan kepalanya untuk melihat layar ponsel siyeon lebih jelas.
02.48
10 Agustus 2017
terpampang jelas di layar ponselnya.
"iya, terus?" tanya jeno datar.
jeno berusaha terlihat acuh tak acuh. padahal di dalam dirinya, jeno terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka.
"kamu bilang, kamu pindah kesini 2020? sekarang aja 2017."
ucapan xiyeon membuat jeno berpikir lebih keras.
sungguh, jeno benar benar tidak mengerti kondisi yang sedang dialaminya sekarang.
"time traveller."
jeno mendongkak menatap siyeon, "apa?" tanyanya.
"iya kamu, penjelajah waktu."
"nggak," sahut jeno. "kan gue udah bilang tadi, tiba tiba berubah gitu aja pas gue abis dari bawah."
"bingung aku..."
ya sama, gue juga
melihat jeno yang hanya diam, xiyeon kembali melanjutkan, "aku ngantuk. tidur aja yuk?"
kepala sang adam pusing bukan main. inginnya segera bangun. tapi semuanya...
...terasa nyata.
"hey, jeno." panggil xiyeon.
"hm?" saut jeno tanpa menoleh ke gadis itu. jeno hanya menatap lurus ke depan. saat ini pikirannya benar benar kalut.
"kamu stress banget kayaknya?"
"iyalah! pusing gue." sahut jeno.
"ya aku sendiri juga ngerasa aneh. tapi lebih baik sekarang kita tidur aja. lagian, nanti pagi aku harus sekolah." ucapan xiyeon sama sekali tidak digubris oleh jeno.
gadis itu terlihat tidak perduli dengan kejadian yang sedang mereka alami. sebaliknya, jeno justru sedang berpikir keras tentang apa yang menimpanya kali ini.
hening selama beberapa menit sampai xiyeon berujar,
"jeno..."
kini atensi jeno sepenuhnya teralihkan. dipandanginya xiyeon yang telah siap di posisi tidurnya dengan selimut yang menutupi kakinya.
"apa?"
"tidur." ujan xiyeon.
"terus gue tidur dimana?" tanya jeno polos.
xiyeon yang masih terduduk menatap jeno lembut. sepertinya gadis itu sama sekali tidak takut lagi pada jeno. "terserah kamu. asal jangan keluar." lalu xiyeon berbaring membelakangi jeno yang terdiam di kursinya.
jeno menghela napasnya lalu memutar kursinya menghadap meja belajar. tangannya ia lipat di atas meja lalu dia jadikan bantal. baik jeno maupun xiyeon, mereka tidur dengan saling membelakangi.
"semoga besok baik baik aja..." ujar xiyeon pelan.
jeno diam diam terkekeh mendengar ucapan pelan xiyeon yang masih bisa didengarnya itu.
perlahan, kelopak matanya terasa berat.
benar, dia berjanji pada dirinya untuk tidur pukul 3. dan sekarang, sudah lewat dari pukul 3.
semoga mimpinya cepet cepet berhenti
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
