Chapter 12

397 45 21
                                    

Well ... apa yang dilakukan lelaki itu? Katanya dia tidak mau terlibat syuting ini, tapi dia terlihat begitu menikmatinya.

"CUT!!"

Byulyi tersadar saat mendengar seruan sutradara. Dia baru saja menatap tajam ke arah Jin di sisi lain ballroom, sedang mengobrol bersama seorang wanita figuran, dan pria itu menunjukkan senyum yang tak pernah Byulyi lihat sebelumnya.

Dan hal itu membuat Byulyi melupakan dialognya bersama Seojoon yang ada di hadapannya.

"Maaf!" seru Byulyi tersenyum kecut.

Seojoon menatap Byulyi, lalu dia menoleh ke arah tatapan Byulyi tadi. Pria itu tersenyum tipis.

"Seseorang mengganggu fokusmu, ya?" tanya Seojoon lirih.

"Ah, tidak. Aku hanya lupa dialognya." ujar Byulyi dengan wajah memanas. "Maaf, kita harus mengulangnya lagi." Byulyi meringis.

"Scene 005, Take 2."

"Camera roll ... action!"

*
"Kau tampaknya cocok menjadi aktor. Kau terlihat luwes untuk seorang figuran baru." sindir Byulyi pada Jin saat mereka telah menyelesaikan adegan 005. Byulyi sedang kembali dirias disudut ballroom, sementara Jin dan kedua pengawal lain berdiri mengitarinya.

"Ya. Terima kasih pada wanita yang mengajak saya mengobrol. Dia mengalihkan rasa gugup saya dengan ceritanya yang menarik." sahut pria itu datar.

Kembali ke bentuk formal...

Namun Byulyi menyadari, mungkin karena banyak orang di sekitar mereka sehingga Jin menjaga jarak.

Namun yang lebih membuat dirinya terganggu adalah pengakuan pria itu tentang wanita yang menjadi lawan mainnya tadi.

Oh... cerita yang menarik, ya. Apa lebih menarik daripada cerita tentang aktris yang jatuh cinta pada pengawalnya sendiri, dan pengawalnya itu berlagak seperti orang besar yang bisa seenaknya pergi dan muncul?

"Kau harus menerima tawaran Yongsun Eonni. Mungkin kalau kau menjadi entertainer, kita bisa terlibat dalam film bersama." ujar Byulyi sambil kembali membaca naskahnya.

Tidak ada sahutan.

Byulyi menoleh dan menatap pria itu. Pria itupun menatapnya lekat-lekat.

"Tidak perlu. Saya lebih suka pekerjaan yang menantang."

Byulyi menatapnya tak percaya. "Maksudmu ... pekerjaanku tidak menantang? Hanya hal remeh?"

"Anda salah paham-"

"Oh, ya? Apa aku salah mengartikan kata-katamu? Kurasa dalam konteks percakapan kita ini-"

"Byulyi-ssi! Bisa ke sini sebentar?"

Byulyi menoleh ke asal suara itu, sutradara memanggilnya dari depan monitor. Byulyi menoleh pada Jin lagi. Pria itu kini telah menatap lurus ke depan dengan tegap.

Byulyi menahan amarahnya, dan akhirnya melangkah menuju Sang Sutradara. Jin dan kedua pengawal Byulyi yang lain mengekor di belakangnya.

*

Come Hell or High Water (JinByul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang