Chapter 16

341 44 27
                                    

Pria itu tidak mengenakan setelan hitam dan kemeja putihnya. Pria itu juga tidak menggunakan earpiece seperti pengawal yang lain. Dia seperti bukan sedang bekerja menjaga pria tua dan istrinya itu. Dia seperti tamu.

Dengan setelan berwarna navy, kemeja hitam, dan dasi hitam. Di saku jasnya ada sapu tangan hitam yang menyembul. Rambut hitamnya mengkilap dan tersisir ke belakang dengan begitu rapi.

Entah bagaimana caranya, tatapan keduanya bisa bertemu. Di antara puluhan orang di sana, mata Jin justru jatuh ke sosok Byulyi yang menatapnya seperti melihat hantu.

Jin terlihat terkejut, namun berusaha mengendalikan diri. Seorang pria—seumuran pria di depannya—memeluknya. Seperti telah mengenalnya cukup lama.

Dan pria yang memeluknya tadi menarik seorang wanita muda—yang terlihat lebih muda dari Byulyi—ke sisinya, dan terlihat memperkenalkannya.

Jin tersenyum lebar pada wanita itu. Dada Byulyi bergemuruh.

Siapa sebenarnya dirimu, Kim Seokjin?

Byulyi memutuskan melangkah untuk menghampiri pria itu, namun sebuah tangan menghentikan langkahnya.

"Eonni."

Byulyi menoleh, dan mendapati Hyejin yang mengenakan gaun merah marun berdiri di belakangnya. Di sisinya ada Lee Minhyuk dengan setelan hitamnya, yang menatap Byulyi tak suka.

"Oh, Hyejin." ujar Byulyi, lalu kembali menoleh ke arah Jin, namun pria itu sudah tak terlihat. Mungkin sudah pergi bersama wanita muda itu.

"Eonni, kau melihat Oppa-ku dan Dahee Eonni?" tanya Hyejin.

Byulyi menggeleng. "Belum. Aku juga menunggunya. Pesanku belum dibalasnya."

"Pesanku juga. Aku sudah menelepon keduanya, namun tidak diangkat." ujar Hyejin menggigit bibir bawahnya, "aku jadi khawatir. Tidak biasanya keduanya datang terlalu larut untuk ke sebuah pesta."

Byulyi ikut berpikir. Dia melirik Minhyuk yang menyesap sampanye-nya.

"Kalau begitu, aku akan mencoba meneleponnya di luar." ujar Byulyi melangkah menuju pintu ballroom, keluar dari puluhan orang yang memenuhi ruangan itu.

"Aku ikut!" seru Hyejin mengekor. Disusul oleh kedua pengawal Byulyi dan juga dua pengawal Hyejin.

Dan tanpa disangka, Minhyuk ikut keluar. Mungkin merasa pengap dengan keadaan di dalam. Di sisinya ada tiga pengawal menemaninya.

*

Byulyi menempelkan ponselnya ke telinganya untuk kesekian kalinya. Dahee tidak menjawab. Dia menatap Hyejin yang berwajah cemas.

Byulyi, Hyejin, Minhyuk, dan seluruh penjaga mereka, kini berdiri di luar hotel. Memperhatikan setiap mobil yang berhenti di depan pintu utama. Namun setelah hampir setengah jam, mereka tak juga mendapati wajah-wajah yang mereka cari.

"Mungkin sedang bersiap-siap di rumahnya. Jadi mereka tak bisa menjawab telepon." ujar Byulyi mencoba menenangkan Hyejin.

"Tapi aku sempat menelepon kakakku sejam yang lalu, dan dia bilang sudah menuju ke sini." ujar Hyejin. "Aku benar-benar merasa ada yang tak beres."

"Apa mungkin ini berhubungan denganmu, Byulyi-ssi? Kau mungkin melakukan sesuatu yang membuat Noona marah?"

Byulyi menoleh pada Minhyuk yang tersenyum miring padanya.

"Oppa, jangan mencari masalah sekarang." Hyejin menatap Minhyuk kesal, "dan jangan kasar terhadap adikmu sendiri."

"Cih." Minhyuk menyesap sampanye nya lagi. "Aku anak bungsu."

Come Hell or High Water (JinByul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang