Chapter 18

317 43 8
                                    

"Semua masalah dimulai dari pria ini." V meletakkan selembar foto di atas meja di mana Byulyi dan Minhyuk duduk di belakangnya.

Byulyi, Minhyuk, V, JK, dan beberapa awak kabin yang menemani penerbangan kembalinya dua kakak-beradik itu, kini sedang berada di atas awan. Dan V menggunakan kesempatan itu untuk menjelaskan perihal masalah yang dihadapi Byulyi dan keluarganya.

Minhyuk mengangkat foto itu sambil menatapnya lekat-lekat. "Bukankah dia seseorang yang pernah datang ke perusahaan kami untuk menawarkan chip buatannya?"

"Ya, benar. Dia orangnya." ujar V.

Minhyuk terbelalak.

"Kau mengenalnya, Oppa?" tanya Byulyi penasaran. Dadanya berdegup kencang melihat reaksi kakaknya yang begitu terkejut.

"Dia pernah datang dua kali. Menawarkan kerjasama dengan Ayah untuk memakai chip buatannya di produk buatan perusahaan. Tapi Ayah menolaknya." jelas Minhyuk. "Dia menawarkan harga murah, jadi Ayah sedikit curiga. Jadi aku dan tim di laboratorium menguji chip buatannya."

Byulyi menatap dengan serius kakaknya itu.

"Dan hasilnya chip itu menggunakan bahan baku berkualitas rendah yang akan berbahaya di kemudian hari apabila digunakan di alat-alat yang diproduksi perusahaan." Minhyuk menatap V dan Byulyi bergantian.

"Apa dia yang melakukan semua kriminal itu? Satu orang ini?" tanya Byulyi pada V.

"Bukan. Pria ini hanya seorang makelar. Dan ternyata dia bukan seorang pengusaha atau ahli teknologi, atau semacam itu. Dia ternyata anggota mafia. Bahkan dia punya banyak nama samaran dan ID palsu." ujar V.

Byulyi dan Minhyuk kembali terkejut.

"Jadi siapa dalang semua itu?" tanya Minhyuk tak sabar.

"Kelompok mafia dari Rusia." ujar V menunjukkan beberapa foto lagi. Foto candid beberapa pria berpakaian hitam. Sebagian berwajah mongoloid, dan sebagian berwajah kaukasoid. "Ayah Anda selalu mendapat ancaman di emailnya dari IP Address yang tidak terlacak. Memaksanya untuk menyetujui kerjasama itu. Dan Sang Makelar yang dulu pernah datang, tidak pernah muncul lagi. Namun teror masih terus berjalan."

"Awalnya Ayah Anda menganggap itu hanya teror biasa dan akan menghilang jika dia tidak mengindahkannya, namun kecelakaan itu terjadi."

Byulyi menelan ludah.

"Saat terjadi kecelakaan yang menimpa Byulyi-ssi, Ayah Anda panik dan langsung menghubungi Menteri Pertahanan dan meminta Beliau untuk membantunya menelusuri kasus ini. Dibuatlah tim gabungan dari kepolisian dan militer, dan salah satu yang ditunjuk adalah Kim Seokjin." V menatap Byulyi.

Wanita itu tertunduk sejenak.

"Tim turun ke lapangan. Menelusup ke berbagai kelompok mafia lokal untuk mengetahui di mana Sang Makelar itu berada agar penelusuran sampai ke akar-akarnya bisa berjalan. Situasi itu amatlah berbahaya. Beberapa anggota dari tim gabungan tewas saat menjalankan tugas." ujar V lagi.

Wajah Byulyi terangkat. Dia menatap V tak percaya.

"Seokjin Hyeong sempat tertembak, Byulyi-ssi. Mungkin Anda tak menyadarinya." V tersenyum sedih.

Pikiran Byulyi mencari-cari ingatan, apakah Byulyi pernah melihat bekasnya di tubuh Jin.

Mengapa aku tak pernah melihatnya?

"Masalah semakin melebar. Bukan lagi soal penolakan, melainkan keberanian Ayah Anda untuk membuka wajah kelompok berbahaya itu. Sampai akhirnya berdampak pada anggota keluarga Lee lainnya.

Come Hell or High Water (JinByul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang