"Hentikan, Suga!" kepala ini sudah tidak bisa ingat bahwa penting membubuhi kata 'Prince' sebelum namanya.
"Kau sudah berani memanggil namaku, Nara?" tanyanya dengan napas pelan menyapu wajahku.
Aku mendorong tubuhnya tapi dia justru menarikku, me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malemminggubelumberakhir sayang 😘
Nih aku kasih Prince favoritwargasini😁
Vote dan komennyabolehdisalurkan, janganditahan 🌚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
"Nara, jika ada masa kita harusberpisah, apa yang akan kau lakukan?"
"Melanjutkanhidupkutanpamu,"
"Kau bisa?"
"Harusnya."
"Apa kau akan menamparkulebihdulu?"
"Tergantungapamasalahnya."
"Jikaberkaitandengantahtaku dan Haana?"
"Tanpamenamparmukurasa kau sudahcukupkesakitan."
"Sangat."
"Kenapabertanyabegitu?"
"Hanya iseng."
.
.
Tidak ada kata iseng dalam hidup Suga. Setiap yang dia katakan tentu didasari suatu hal. Malam itu aku lelah dan mengantuk sehingga aku tidak cukup tenaga untuk mencecarnya lebih panjang. Saat dia berkata 'hanya iseng' aku pun terlelap tidur. Setelah malam itu dan sampai sekarang pembahasan yang sama tidak keluar lagi.
