AKHIRNYA UPDATE JUGA SETELAH SEKIAN LAMA
MIAN;(
.
.
"Aku tidak memaksa, sayang. Semua keputusan ada padamu. Hanya saja aku sudah berjanji pada ayahmu untuk membantunya menjagamu."
Aku mengeratkan pelukan. "Akan kukatakan jika aku sudah siap, hm?"
.
.
Menghadiri pesta pernikahan adalah acara paling melelahkan di dunia ini. Kenapa? Karena begitu banyak pertanyaan yang harus dijawab, begitu banyak orang yang menyapa dan begitu banyak mata yang membidik bagai elang.
Ini kemunculan pertamaku di publik setelah pertunangan dengan Prince. Rasanya tentu saja tidak bisa aku ungkapkan. Banyak yang memberi selamat karena tidak bisa hadir di acara private beberapa waktu silam, ada juga yang hanya melewati dengan agak sinis. Rata-rata yang bereaksi begitu adalah wanita muda seumuran denganku.
"Jawab dengan jujur," kataku saat akhirnya kami hanya berdua di meja bundar ini.
Prince menikmati wine dan aku akhirnya bisa makan sesuatu walaupun rasa cake ini tetap getir. Bukan karena kokinya tidak handal melainkan karena perasaanku masih berkecamuk berkat sensasi malam ini.
"Jawab apa, sayang?" tanyanya menatapku penuh perhatian.
"Berapa banyak hati wanita yang kau patahkan?"
Prince mengedikkan bahu, "aku tidak pernah mematahkan hati siapapun."
"Be honest. Setidaknya jangan hitung yang disengaja, mari kita hitung yang tidak disengaja."
"Kenapa kau penasaran sekali, sayang?"
"Karena aku merasa seperti pencuri malam ini. Astaga apa kau tidak merasakannya? Aku bahkan sampai merinding melihat tatapan para lady di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Suga
Fanfiction"Hentikan, Suga!" kepala ini sudah tidak bisa ingat bahwa penting membubuhi kata 'Prince' sebelum namanya. "Kau sudah berani memanggil namaku, Nara?" tanyanya dengan napas pelan menyapu wajahku. Aku mendorong tubuhnya tapi dia justru menarikku, me...