"Hentikan, Suga!" kepala ini sudah tidak bisa ingat bahwa penting membubuhi kata 'Prince' sebelum namanya.
"Kau sudah berani memanggil namaku, Nara?" tanyanya dengan napas pelan menyapu wajahku.
Aku mendorong tubuhnya tapi dia justru menarikku, me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
"Terkadang, kau harus membiarkan semesta mengalir seperti air, Suga. Agar ketika yang terjadi tidak sesuai rencanamu, kau tidak begitu terluka."
I feel really tired, Nara.
.
.
Kabar mengejutkan terdengar bahwa Jimin dan V bertemu dengan Nara di konser JK di London. Setelah sekian lama aku tidak mendengar kabar apapun tentangnya. Yang mengejutkanku bukan tentang mereka bertemu dan Nara tidak pernah absen setiap JK konser, melainkan keberadaannya di London.
Kau kembali mengejar mimpimu ya?
Aku senang jika benar itu yang dia lakukan di London. Tetapi kupikir aku tidak akan pernah terusik setelah kami berpisah bertahun-tahun. Nyatanya hati ini masih tidak menghapus secuil pun tentang dia.
Meskipun aku cukup keras menegur Jimin dan V saat di forum pertemuan tadi, sejujurnya aku cukup bersyukur bisa mendengar kabar tentang Nara. Hanya saja aku tidak ingin apa yang sudah susah payah kami lalui harus kembali terasa berduri.
Aku meminta para Prince dan yang lainnya menjaga sikap untuk tidak berhubungan apapun dengan mantan tunanganku. Aku bahkan meminta akses benar-benar ditutup. Ini harus menjadi yang pertama dan terakhir aku mendengar orang-orang di Tranquil bertemu dan membicarakannya.
Tetapi lihat apa yang kulakukan. Aku membuka portal di depan apartemennya dengan jalur rahasiaku agar tidak terlacak siapapun.
Setelah sekian lama akhirnya aku kembali menginjakkan kaki di Bumi.
Aku menyerah dengan egoku. Aku hanya ingin memastikan bahwa dia hidup dengan baik dan bahagia sekarang. Aku hanya akan melihatnya dari kejauhan. Memastikan tawanya dan senyumnya masih ada.
Tentu saja dia harus begitu, dia harus bahagia untuk membuktikan pada lelaki brengsek ini bahwa tanpa aku dia tetap bisa mengukir senyumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
