Janji aku tertunaikan yhaaaa
Aku UP kalo udah 8K!!
Next goals berapa nih?? 10K? Yuk bisa yukk!!!
Makasiiihh yaa yang udah setia nungguin dan baca cerita aku.
Sumpah bangett akhir-akhir inii aku susah banget mau nuliss.hehee
Makasihh banget buat yang udah semangatin akuu buat lanjutin wattpad iniiihhh
Yuk Ah! Aku janji UP 2 Chapter!!
Manaaaa bintangnyaaaaa
Manaaa komennyaaaaaaa
.
"Apa kau harus bertindak sejauh ini? Apa masalahmu!" kecam Hope.
"Ini antara aku dan Nara. Kalian tidak perlu ikut campur."
.
.
Semua akan baik-baik saja. Semuanya.
Setiap kali aku akan memejamkan mata di malam hari dan ketika mataku terbuka di pagi harinya selalu kalimat itu yang kuucapkan kepada diriku. Meski rasanya untuk bernapas semakin sulit setiap harinya, tapi aku bertahan. Harus. Demi Haana, demi Klan ini, dan untuk hati yang sudah aku patahkan.
Langkah kaki ku selalu gamang untuk memulai pagi dengan kehampaan. Semua yang tampak di mataku gelap. Setiap inci yang dirasakan tubuhku adalah dingin. Aku menatap cerminanku, ya aku hanya bertahan hidup, bukan benar-benar hidup.
Aku berjalan ke walking closet, memilih satu dari sekian banyak kemeja hitam milikku. Aku juga memilih setelan berwarna gelap untuk aku pakai. Setiap kali aku keluar kamar, pelayan yang berpapasan akan langsung menunduk dalam-dalam seolah tatapanku dapat melayangkan nyawa mereka. Beginilah suasana kastilku selama berbulan-bulan. Mencekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Suga
Hayran Kurgu"Hentikan, Suga!" kepala ini sudah tidak bisa ingat bahwa penting membubuhi kata 'Prince' sebelum namanya. "Kau sudah berani memanggil namaku, Nara?" tanyanya dengan napas pelan menyapu wajahku. Aku mendorong tubuhnya tapi dia justru menarikku, me...