21. GONE

746 93 15
                                    

Selamat membaca gengs

.

Suga's part start here

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga's part start here

.

.


Aku jarang memperhatikan keadaan sekitarku. Setiap hari yang aku tau semuanya sama dan tepat pada tempatnya. Jadwal kerjaku teratur, semua hal terarah dan ada aturannya. Segala hal di kastil ini telah memiliki rules sendiri sehingga tanpa repot kuperhatikan semuanya sempurna.

Namun sekali ini berbeda. Cara pandang, sikap bahkan intonasi bicara orang-orang terhadapku seakan penuh marah dan tanda tanya. Tentu aku tidak mungkin terusik hal-hal semacam itu. Aku tetap menjalani aktifitasku seperti biasanya. Tidak ada yang berubah. Matahari tetap tidak terbit di Sweat.

Semuanya marah, bertanya-tanya, dan menyalahkanku atas apa yang terjadi. Kepergian Nara dari kastil ini telak meruntuhkan harapan banyak orang terhadapku. Aku tau betapa Nara dicintai di sini sebagai calon pendampingku. Setelah sekian banyak perjodohan yang kutolak, akhirnya aku menemukan yang hatiku ingin. Tidak ada yang tidak bersyukur. Tetapi air tidak selamanya tenang.

Sampai detik ini siapapun yang bertanya dan apapun pertanyaannya tidak pernah kujawab. Untuk apa. Ini masalah antara kami berdua.

"Suga!" suara penuh konfrontasi terdengar kencang di belakangku. "Nara benar-benar pergi?"

Aku tidak menoleh, melanjutkan sarapanku.

"Kau masih bisa makan disaat seperti ini?" sergahnya kencang.

"Duduklah, kau pasti belum makan karena pagi-pagi sudah ke sini," jawabku.

"Suga! Aku serius!"

Akhirnya aku menoleh, "bagaimana Haana?" tanyaku.

"Haana baik-baik saja. Dan sekarang yang ingin kami ketahui adalah bagaimana Nara!"

Aku meletakkan garpu dan sendok perlahan ke atas piring. "Dia pergi."

"Aku tau dia pergi! Tapi kenapa!"

"Apa kau harus bicara kencang begini?"

Hope duduk, menuangkan air ke dalam gelas lalu meneguknya buru-buru. "Aku tidak mengerti."

"Tidak usah berusaha. Ini urusan kami."

"Tapi..."

"Ini sudah keputusan kami, Hope." Aku beranjak "Kuharap ini terakhir kalinya aku mendengar kau atau Haana membahas tentangnya."

Jelas sekali masih banyak tanya yang ingin Hope utarakan disertai umpatan kesal tapi aku memilih pergi dibandingkan harus menerima sekian banyak pertanyaan yang tidak bisa kujawab. Sejak tadi aku berusaha mengabaikan panggilan Haana, singkatnya aku tidak ingin membahas apapun lagi tentang Nara.

Prince SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang