t h i r t y s e v e n

926 176 30
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Iris? Sejak kapan kau disitu?" tanya Doyoung ketika pria itu kembali ke dalam kamar rawatnya.

Tak perlu menebak, Iris bahkan tahu hanya dari sekali melihat bahwa Doyoung tengah dilanda kepanikan dan mencoba untuk menyembunyikan sesuatu dari Iris. Mereka menjalin hubungan bukan hanya sebulan-dua bulan, tentu saja Iris punya intuisi yang kuat menghadapi gelagat seorang Kim Doyoung.

Jadi pertanyaannya, apa hubungan Doyoung dengan Ibu Ten? Pasti pria itu mencoba untuk menyembunyikan sesuatu dari Iris, kan?

Iris beranjak, kemudian mengambil langkah maju demi mengikis jarak antara dirinya dan Doyoung yang hanya dapat berdiri kaku di tempat. Sebelah tangan sang pria Kim yang bergerak cepat menyembunyikan sesuatu ke balik punggungnya tak luput dari pandangan Iris.

Dengan gerakan cekatan, Iris merebut secarik kertas itu dari dari tangan sang pria kemudian melempar tatapan tak percaya ketika ia akhirnya mendapatkannya. "Doy, kau!"

Sesuai dengan dugaan Iris sebelumnya, kertas tersebut adalah cek yang sama dengan cek yang Iris terima dulu dari ibu Ten. Bukti yang terlalu kuat, Doyoung tidak mungkin bisa mengelak.

Tapi, dengan alasan apa Doyoung mendapatkannya? Jumlahnya juga tidak bisa dibilang sedikit.

"Ini uang apa? Kenapa kau mendapatkannya dari Ibu?" tanya Iris terus terang.

Secepat kilat mengambil alih benda itu dari tangan Iris, Doyoung mendenguskan napasnya keras. Mulai dari saat itu Iris tidak tahu, apakah Doyoung yang berdiri di hadapannya sekarang adalah Doyoung yang sama dengan kekasihnya dulu atau tidak?

Karena menurut Iris, pria itu terlihat berbeda. Tatapan mata yang tidak Iris kenali. Terlalu kelam, berang, dan penuh dengan perasaan murka. Iris bahkan merasa hilang akal, kenapa kini dirinyalah yang hanya dapat diam terpaku ketakutan?

Membuang muka, Doyoungpun menanggapi, "Ibu? Bahkan setelah apa yang keluarga itu lakukan padamu kau masih menyebutnya ibu?!"

Pria itu melangkah maju, mencoba menyudutkan Iris pada tembok kokoh di sisi ruangan hingga gadis itu bahkan tak dapat menahan gemetar ketakutan tubuhnya sendiri.

Iris mungkin takut pada ibu Ten, ada banyak momen dimana dirinya ditolak mentah-mentah berada dalam lingkungan keluarga Lee. Tapi sejujurnya, rasa yang tumbuh di dalam hati Iris bukan hanya perasaannya pada Ten. Tapi juga berkembang menjadi rasa sayang pada tiap-tiap anggota keluarga Ten dan orang-orang yang selama ini ada di balik punggung pria itu.

Baik sang ibu mertua, hingga bahkan Taeyong.

Mereka adalah keluarga, keluarga yang mendorong Ten hingga pria itu bisa berada di tempatnya sekarang ini. Lingkungan yang meskipun sering berlaku keji, memberi banyak pelajaran hidup bagi pasangan muda Iris dan Ten. Tak ada alasan bagi Iris untuk berhenti menganggap orang-orang itu 'Keluarga'.

ᴋɪɴɢ ᴏғ ʜᴏsᴘɪᴛᴀʟ • ᴛᴇɴ ʟᴇᴇ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang