7. Pernyataan

263 46 10
                                    

Seminggu ini Alena berusaha untuk menghindar dari Jevano, sebab Ia sedang mempersiapkan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu ini Alena berusaha untuk menghindar dari Jevano, sebab Ia sedang mempersiapkan sesuatu. Jevano yang lama telah kembali, maksudnya Jevano yang tidak terlalu banyak bicara.

“Alena Aileen, siap untuk hari ini!” Tekad Alena merapihkan seragamnya sebelum benar-benar berangkat ke sekolah.

“Alena, temen-temen lu rame nih, pada nyamper.” Ucap Abrisam dari balik pintu kamar Alena.

“Okay.” Jawab Alena singkat lalu keluar dari kamarnya dan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya.

“Gue bakalan jadi tim sukses lu hari ini, ayok berangkat!” Ucap Jenar semangat, Alena terkekeh kemudian menaiki motor Jenar.

“Sumpah ya, apapun responnya nanti, setidaknya lu udah bilang tentang ini, Len.” Ucap Zoya yang kini bersama dengan Haikal.

“Yaudah, ayok gas.” Ajak Haikal yang lebih dulu melajukan motornya.

Sesampainya di sekolah, keempatnya langsung menuju kelas mereka, kecuali Haikal yang kelasnya memang berbeda.

“Guys, hari ini ada kabar gembira. Nanti kita freeclass soalnya mau ada promosi kopi, kemungkinan kita bakalan dapet kopi gratis sih.” Ucap sang ketua kelas, sontak seluruh penghuni kelas berteriak senang.

“Alena, kesempatan bagus!” Ucap Zoya, Alena meneguk ludahnya gugup kemudian menatap kedua temannya itu.

“Cari Jevano sekarang.”


***


Jam menunjukkan pukul 10, siswa maupun siswi dibebaskan dari belajar di kelas.

Terlihat lapangan kini ramai dikelilingi dari kelas 10 sampai kelas 12 karena akan ada
promosi.

“Ayok ke kantin, ada yang ribut di sana.” Ajak Haikal yang tiba-tiba datang menghampiri
Alena, Jenar dan Zoya. Ketiganya menatap Haikal bingung.

“Ngapain?” Tanya Zoya.

“Jevano yang ribut.” Jawaban Haikal membuat Alena tanpa berpikir panjang langsung berlari ke arah kantin yang kini sudah ramai.

Tidak ada guru yang memisahkan karena jika ada promosi seperti ini guru-guru akan berkumpul di ruang guru dan melaksanakan makan-makan.

“Bajingan, jaga mulutlu. Lu gak tau apa-apa tentang hidup gua, sialan.”

Alena menatap takut ke arah Jevano yang kini sedang mencengkram salah satu siswa, yang Alena tahu siswa tersebut memang dikenal sebagai pembuat onar, namanya Danial.

AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang