2. MY SWEET RABBIT

2K 456 317
                                    

"Apa pun yang terjadi, kamu harus tetap semangat. Kamu tidak boleh menyerah. Aku akan selalu ada di sisimu untuk menyemangatimu. Ingat, aku kelinci dan kamu singa. Kita akan selalu bersama."

- I AM SORRY, PRESMA -

Selamat membaca ❤❤

Seorang gadis sedang sibuk menatap rooftop rumah. Mata gadis itu melirik dari satu ujung ke ujung lainnya, mencari hal yang masih kurang rapi, atau bahkan tidak bagus sama sekali. Hari ini, gadis bernama Aranda Citra Kasutri tersebut akan membuat suatu kejutan untuk seseorang, yaitu pacarnya.

"Balon-balon itu diletakkan di sebelah sana saja, Pak!" titah Ara pada salah satu pegawai. "Sama ini semua, nanti tolong didekor secantik mungkin, Pak. Saya mau menyiapkan hal lain," lanjutnya lalu pergi meninggalkan rooftop rumah.

Ara berjalan ke arah dapur. Matanya sekilas menatap kue yang berada di dalam oven. Sepertinya kue itu sudah matang, batin Ara. Ara memakai sarung tangan dan mengangkatnya. Aroma harum menyeruak masuk ke indra penciuman Ara. "Semoga Gibran suka," katanya.

Ara merongoh ponsel miliknya di saku rok. Jam sudah menunjukkan pukul 16.00, tetapi pacarnya itu belum datang dan memberikan kabar.

"Ke mana sih Gibran?" tanya Ara pada dirinya sendiri. Ia membawa kue yang dibuat menuju rooftop. Gadis itu meletakkannya di atas meja.

"Semua sudah kami dekor, Nona. Ada lagi yang perlu ditambahkan?" tanya seorang pegawai kepada Ara.

"Tidak perlu, sudah cukup. Kalian boleh pulang." Ara menyerahkan beberapa uang sebagai bayaran.

"Baik, kami permisi."

Seluruh pegawai yang Ara suruh telah pergi. Keadaan rooftop sudah sangat rapi dan indah. Ara hanya tinggal menunggu kedatangan Gibran.

My Lovely Leon
Sayang, kamu enggak lupa main ke rumah aku 'kan? Jangan terlalu sore, ya, aku tunggu.
16.15

***

"Kalau yang lain minat di kementerian apa?" tanya Ilham kepada teman-temannya.

"Gue! Gue dulu. Gue mau jawab." Juno berujar seraya mengangkat tangan kanan.

"Santai aja, dong!" sahut Rendi menoyor kepala Juno.

"Rendi Diam! Dendam, ya, lo sama gue?"

"Kalau iya, kenapa? Nih lihat, rambut gue rontok gara-gara lo!" Rendi berseru. Laki-laki yang mengenakan hoodie berlambang kipas Klan Uchiha itu memperlihatkan rambutnya yang rontok karena tarikan tangan Juno.

"Eh, udah, kita lagi serius tahu," ucap Citra menengahi.

"Lo mau diseriusin sama gue? Nanti Cit, kalau udah wisuda," balas Juno dengan tampang tengilnya.

"Naj*s! Juna, kembaran lo bawa balik sana!" Citra mengadu.

"Bukan kembaran gue." Dengan santai Juna menimpali.

"Sakit gue Juna lo bilang gitu. Lo lupa? Kita satu popok bareng pas masih orok." Juno pura-pura tidak terima. Laki-laki itu bahkan sekarang sedang memegang kedua bahu Juna, seakan menyadarkannya.

"Anj*r, satu popok. Satu nenen juga, ya?" tanya Raka seraya tertawa. Orang-orang yang mendengar pertanyaan frontal Raka sontak ikut tergelak.

"Jangan sembarangan lo kalau omong. Gue bilang ke Ibu gue tahu rasa lo." Juno mengancam.

I AM SORRY, PRESMA [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang