14. SEPUPU ARA

848 195 50
                                    

"Lo harus bisa memanajemen waktu. Entah untuk organisasi atau hubungan, tentukan prioritas lo dengan tepat. Kalau bisa jaga dan pertahankan keduanya."

- I AM SORRY, PRESMA -

Selamat membaca ❤❤

"Bertanya sesuatu itu enggak perlu bukti."

"Oke, nanti aku tanyakan ke mereka, ya?"

Ara menganggukkan kepala. Gadis itu kembali memeluk Gibran. Saat bersama Gibran, Ara selalu merasa tenang. By the way, Ara baru ingat. Apa yang akan Bang Reynard lakukan kalau laki-laki itu tahu dirinya terluka?

"Sayang." Ara memanggil. Gadis itu menggoyangkan lengan kiri Gibran.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

"Enggak, kok, semua udah aku obati. Kalau Bang Reynard tahu aku diculik gimana, ya? Dia pasti bakalan marah banget. Dia juga pasti bakalan memarahi kamu." Ara merasa khawatir.

"Kalau dia memarahi aku, ya, enggak apa-apa. Aku memang udah gagal menjaga kamu." Gibran berkata sendu. Bagimanapun, Gibran merasa kecewa pada dirinya sendiri. Seharusnya dia yang ada di sana, bukan Ilham.

"Ih, jangan gitu. Bang Reynard kan galak. Dia kalau mukul orang enggak pernah main-main."

"Bang Reynard enggak segalak itu, Ra. Aku kan sering obrol sama dia. Dia kan ketua DPM," ujar Gibran.

"Iya. Justru karena dia ketua DPM, dia itu jadi galak," balas Ara.

"Kamu sama Bang Reynard udah kayak saudara kandung, ya. Padahal kalian cuma sepupuan," ujar Gibran.

Ara menganggukkan kepala. Gadis itu jadi teringat saat pertama kali kenal dengan Reynard. Dahulu Ara takut sekali dengan Reynard. Sejak kecil Reynard terkesan tegas dan tak suka main-main. Hal itu berbanding terbalik dengan Ara yang memang manja.

Bagi Ara, Reynard itu tidak asik. Laki-laki itu tidak bisa diajak bermain. Ara juga sering menangis akibat bentakan Reynard yang tidak suka diganggu. Berakhir dengan Reynard yang dimarahi oleh Tante Viola. Pada akhirnya, Reynard akan meminta maaf dan berjanji tidak akan membentak Ara lagi, walau kenyataananya kejadian itu kembali terulang.

Semakin dewasa, Ara semakin sadar. Sikap yang dimiliki Reynard sewaktu kecil adalah sikap kepemimpinan laki-laki itu sejak lahir. Pantas saja sekarang Reynard menjadi ketua DPM.

"Sayang," panggil Ara.

"Hmm?"

"Aku jadi pengin tahu. Kamu waktu kecil kayak gimana, ya? Bang Reynard waktu kecil galak banget, kalau kamu galak enggak? Aku kan belum pernah lihat foto masa kecil kamu," ujar Ara dengan senyum manis di bibirnya. Saking manisnya, gigi kelinci gadis itu kembali terlihat.

"Gigi kelinci." Gibran berkata sambil menyentuh gigi kelinci milik Ara.

"Ih, Sayang, kamu jorok." Ara merajuk.

Gibran yang mendengar teriakan Ara tertawa hingga memegang perutnya. Laki-laki itu berusaha menghentikan tawanya karena Ara terlihat sudah sebal.

"Ih, kamu nyebelin!"

"Udah, Ra, jangan marah. Habis gigi kamu lucu," ujar Gibran berusaha membujuk Ara.

"Aku kan udah bilang. Aku enggak suka kamu panggil gigi kelinci," gerutu Ara dengan bibir mengerucutnya yang justru membuat Gibran semakin gemas.

Gibran mengambil dompet yang ada di saku belakang celana. Ia mengeluarkan sebuah foto lama yang memang diselipkan di sana.

"Nih, foto aku waktu masih kecil." Gibra menyerahkan sebuah foto.

I AM SORRY, PRESMA [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang