"Kamu itu seperti bunga yang sedang mekar. Indah dan memikat hati orang-orang."
- I AM SORRY, PRESMA -
Selamat membaca ❤❤
"Halo, buat mahasiswa baru yang pakai baju hitam putih tolong baris yang rapi, ya. Nanti semuanya bakal dapet name tag satu-satu, kok," teriak Citra dengan toa di lengan kanannya.
Hari ini, masa orientasi mahasiswa baru dimulai. Para mahasiswa baru sontak langsung berbaris rapi setelah mendengar instruksi dari Citra.
"Nama dan NPM?" tanya Ara. Gadis itu benar-benar ke kampus untuk menemani Gibran serta membantunya. Padahal dia sendiri bukan anggota BEM.
"Lestari Khoirunnisa, S1-20004, Kak."
"Ini name tag-nya, lobi gedung A, ya. Kalau belum tahu lokasinya, tanya sama kakak tingkat yang ada di sana." Ara memberikan penjelasan. Tangan kanannya menunjuk salah satu anggota BEM yang berdiri di dekat tangga.
"Annisa Fahrani, S1-20196, Kak."
"Ara, lo dipanggil sama Gibran di sekre BEM. Ini biar gue aja yang lanjut," kata Rahayu.
"Benar enggak apa-apa?" tanya Ara.
"Iya, enggak apa-apa. Temuin Gibran dulu aja, Ra."
"Oke, Rahayu. Terima kasih, ya." Ara segera melangkah menuju sekre BEM.
"Tadi, siapa nama dan NPM-nya?" tanya Rahayu pada mahasiswa baru yang ada di hadapannya.
"Annisa Fahrani, S1-20196, Kak."
"Ini name tag-nya, lobi gedung B," ujar Rahayu.
***
Juno baru saja keluar dari sekre BEM. Laki-laki itu akan pergi ke lobi gedung B untuk mengurus sound system di sana. Saat membuka pintu, Juno melihat Ara sedang berdiri.
"Eh, ada Neng Ara yang cantik jelita, mau ketemu Gibran, ya?" tanya Juno.
"Gibrannya ada? Kata Rahayu aku dipanggil Gibran."
"Ada, kok. Bebebnya udah nunggu di dalam, minta dimanjain katanya," seru Juno seraya tertawa.
"Ih, apaan sih, Juno. Nanti aku adu ke Citra lho, ya." Ara mengancam.
"Aduh ampun, Ra, jangan dong hehe."
Ara memasuki sekre BEM. Gadis itu sudah sering ke sini. Meski bukan anak BEM, sejak semester 1 Ara kerap menemani Gibran. Dia dan Gibran sudah menjalin hubungan sejak semester awal.
"Kenapa, Sayang?" tanya Ara. Ia sudah duduk di samping Gibran.
Gibran menyodorkan sebuah makanan dan minuman untuk Ara. "Ini, kamu makan dulu, ya. Tadi, kita berangkat pagi-pagi banget. Kamu pasti belum sarapan," katanya.
"Apa ini?"
"Bubur ayam tanpa kacang. Kesukaan kamu."
"Makasih, Sayang."
Ara langsung melahap bubur yang Gibran beri. Gibran tersenyum. Laki-laki itu mengusap rambut Ara dengan lembut.
"Aku ke lobi gedung B dulu, ya. Kamu nyusul aja."
Ara mengangguk. Mulut gadis itu sudah dipenuhi bubur.
"Uh, gemasnya," ujar Gibran sambil mencubit pipi Ara, sedangkan Ara hanya bisa menatap kesal pada punggung Gibran yang semakin menjauh.
Nanti pipi aku makin chubby deh, batin Ara.
***
Beberapa anak BEM memasuki lobi gedung A dan lobi gedung B. Para mahasiswa baru sudah berkumpul dan duduk di kursi masing-masing. Gibran, Juno, Rahayu, serta Rendi bertugas di lobi gedung B, sedangkan Ilham, Raka, Citra, dan Juna bertugas di lobi gedung A. Jangan tanya kenapa Juno dan Citra tidak ditempatkan di lobi yang sama, tentunya karena Citra tidak mau. Bisa-bisa nanti Citra memarahi Juno di depan para mahasiswa baru yang pastinya terasa kurang etis.
![](https://img.wattpad.com/cover/248724807-288-k329429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM SORRY, PRESMA [TELAH TERBIT]
Genel Kurgu⚠️ Sebagian part dihapus demi kepentingan penerbitan! 🎖Juara Pilihan 2 dalam Glorious Writing Contest 2023 "Kalau gue harus hancur, kenapa harus dengan orang yang paling gue percaya dan gue cintai? Itu sangat menyakitkan." ---Gibran Jevalio Arkano ...