Semua berseragam dalam warna masing-masing, kopiko, cappuccino, jeruk mandarin dan langit biru. Mereka berkumpul berjumlah dua puluh. Kegiatan diawali dengan berdoa agar pekerjaan selesai tanpa gangguan apapun. Kemudian membentuk tim berpasangan.
Disiapkan dua buah meja, satu untuk registrasi dan lainnya mengumpulkan denda. Aturan sudah disosialisasi sebulan lalu, tak lagi ada alasan maupun pilihan. Ketentuannya jika alfa hanya Lima puluh ribu rupiah atau Menyapu jalan. Tidak ada toleransi kemudian, atau selipan tempel salaman.
Dua orang berjaga di ujung jalan, menghentikan sebuah sepeda motor yang berjalan pelan. Seorang bapak tua dengan ransel di pundaknya dan bedil di ketiaknya menolak berhenti seperti yang lainnya. Ia bergerak dalam ketakutan dan gemetar, tetap berucap,
"Saya akan pakai maskernya jika itu membuat saya tak mati"
Covid19, SweetCity. 10.10.2020
YOU ARE READING
Pentigraf - Kisah Kisah Pendek
Ficción GeneralTulisan tiga paragraf menggambarkan cerita tak banyak kata