HAPPY READINGG
AWAS TYPOO!Hari ini gue nginep dirumah sakit karena harus jangain bini gue yang dari malam tadi menangis gak berhenti.
Dia sebetulnya senang akan kehamilannya walaupun dia belum bisa sepenuhnya mencintai gue.
Tapi tetap saja dia menangis karena takut nyawanya dan nyawa calon anaknya akan menjadi korban dari penyakitnya itu.
Rumah sakit,
07.00"Ayolah ngle. Makan dulu, demi anak kita kamu harus kuat" ucap gue
"Ka..kamu? Lo manggil gue tumben pake bahasa gitu"
"Ji..jijik gue"
"Masih aja kamu jijik jijik an. Kita udah mau jadi orang tua. Harus semangat. Ini juga karena ulahku kamu bisa berbadan dua"
"Tapi gue gak biasa manggil gitu"
"Gak papa. Yang penting kamu harus berusaha dan lupain semuanya. Jujur, aku udah suka sama kamu"
"Aku akan berusaha mencintai kamu apa adanya. Musuhan tidak selamanya harus dipertahankan kan? Ada saatnya dimana kita harus melupakan permusuhan dan menggantikannya dengan lembaran baru yang lebih baik"
"Tumben otak lo bener kalo ngomong"
"Kamu bisa nggak, mencoba manggil aku sama seperti aku manggil kamu?"
"Iyaa..aa..aku akan berusaha."
"Terima kasih"
"Tapi kenapa harus aku kevin? Kenapa harus aku? Baru saja tadi malam aku mendengar kamu mengigau bilang i love you ke aku, kenapa sekarang aku malah sakit?"
Dugg.
"Apa aku ngigau sampai sekeras itu?"-batin Kevin"Kamu...kamu denger?"
"Iyaa.."
"Baiklah. Aku jujur. Pas pertama kali kita berhubungan intim, sampai sekarang aku berusaha membuka hati buat kamu. Aku mau belajar menghargai dan mencintai kamu. Walaupun kita sering berdebat tidak jelas, tapi aku yakin aku bisa suka sama kamu"
"Aku juga memiliki alasan yang sama tapi aku malu untuk mengungkapkan. Aku belum siap takut nanti kamu malah mengejek aku karena suka dengan musuh sendiri"
"Ssttthh"
"Tidak ada lagi musuh musuhan""Maaf. Tapi aku boleh minta sesuatu?"
Gue bingung. Bini gue mau minta apa? Biasanya ditawarin juga nggak mau. Perasaan gak enak nih
"Minta apa? Kamu ngidam?"
"Enggak. Aku cuma minta,, nanti kalau aku nggak selam----"
Gue nyumpel mulut bini gue pakai roti yang gue bawa tadi agar dia tidak melanjutkan kata katanya. Entah kenapa saat dia mengatakan itu, hati gue rasanya nyesek banget.
"Kamu nggak boleh lagi bilang seperti itu. Yakin saja kamu pasti kuat. Kamu pasti bisa ngelewatin ini semua. Menang balap aja bisa masa menang lawan kanker gak bisa"
"Bukan begitu. Ini situasi nya berbeda. Kamu harus janji sama aku kamu bakalan rawan anak kita semisal kalau aku nggak selamat"
"Hei. Sudahlah. Aku nggak bisa janji. Aku akan terus ngerawat kamu sampai kamu sembuh. Kita akan merawat anak kita sama sama"
Ucap gue sambil mengelus elus perut rata bini gue. Rasanya adem banget ngelus hasil dari perbuatan gue sendiri.
"Ayo kamu makan dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Suamiku - JiRose [END]
FanfictionSelamat datang readers💙 Moon maap ceritanya garing!! Kisah dua insan yang dijodohkan oleh orang tuanya, berujung kepada rasa yang muncul begitu saja. Kalah taruhan dengan suami sendiri, membuat Angle harus menerima konsekuensinya. Sesuai janji, ia...