MS #26

400 25 0
                                    

HAPPY READINGG
AWAS TYPOO!

Tiga hari pasca kepergian rey dan ranti, keadaan diani belum juga pulih bahkan bisa dibilang makin memburuk. Halusinasi yang semakin menjadi jadi.

Keadaan tersebut membuat nanda frustasi karena istrinya belum juga pulih.

Doni dan sarah juga sudah membujuk nanda agar membawa diani kembali kerumah sakit agar mendapat perawatan yang intensif dan cepat sembuh.

Tetapi nanda selalu menolak membawa diani kerumah sakit. Dia selalu melawan jika ada yang membawa istrinya pergi dari rumah doni. Karena nanda yakin bahwa diani bisa sembuh tanpa kerumah sakit.

Nanda tidak pernah meninggalkan diani sendirian bahkan hanya sedetik. Sudah tiga hari juga nanda tidak pernah keluar dari kamar kevin. Karena dikamar kevinlah diani dirawat.

Tio masih berada dirumah alex. Dirawat oleh raisa dan kedua anaknya. Seluruh keluarga sudah mencoba merawat diani sebaik mungkin tetapi hasilnya belum ada perubahan.

"Nanda"-panggil Bara yang baru saja masuk kekamar bersama indri

"Ada apa kak?"

"Nanda, apa tidak sebaiknya kita periksaka---"

"Enggak kak! Diani gak gila. Aku yakin aku bisa merawatnya! Jangan bawa dia kerumah sakit, aku tidak tega kak"-ucap Nanda dan kembali ia menangis

"Nanda dengerin kakak"-kali ini indri yang berucap

"Nanda, kita lakukan ini juga demi kebaikan diani. Kakak juga sedih nan, diani itu adik kakak. Kakak tidak bisa tidur dan selalu memikirkan keadaan diani...sebaiknya kita coba dulu membawa diani kerumah sakit agar kita tau permasalahannya"

"Benar kata indri nan, kita sudah rutin memberikan obat kepada diani, mengajaknya ngobrol dan selalu menyemangatinya...tetapi keadaannya semakin memburuk saja. Kami semua khawatir nanda"-ucap Bara

"Tapi kak"

"Kali ini mohon dengerin kakak nan, ini demi kebaikan adik kakak..demi kebaikan istri kamu juga"-ucap Indri

"Baiklah kak..aku akan coba membawa diani kerumah sakit lagi"

"Kamu mandi dulu gih..udah dari kemarin kamu enggak mandi"-ucap Bara

Saat kan bangun dari tempat tidur, tiba tiba tempat tidur itu bergetar. Bergetar karena diani tiba tiba saja kejang dan hanya menyebut kata mama dan papa.

Nanda, indri dan bara yang melihat itu panik setengah mati karena baru kali ini mereka melihat diani kejang kejang. Bara segera berlari keluar memanggil seluruh keluarga dan menelepon ambulance agar cepat sampai dirumah sakit.

Diani masih kejang sampai ambulance datang kerumah mereka. Keadaan yang semakin memburuk ditambah penampilannya yang acak acakan membuat diani tidak terlihat sebagai manusia normal pada umunya.

Seluruh keluarga lantas menyusul nanda kerumah sakit kecuali sarah, raisa, maya, siska dan vina karena mereka harus menjaga anak anak dirumah.

Sampai dirumah sakit, semuanya menunggu didepan ruang UGD dengan perasaan cemas dan takut yang menjadi satu.

Nanda sedari tadi sudah menangis dan menjambaki rambutnya karena frustasi.

"Nak nanda sabar yaa..diani pasti baik baik saja kok"-ucap Doni

"Aku takut omm..."

"Tidak apa apa nak, kamu tenang yaa jangan khawatir berlebihan dulu"

"Kak..kakak sabar yaa, kami juga takut kak melihat kak diani seperti itu"-ucap Angle

Musuhku Suamiku - JiRose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang