7. Unusual

384 68 17
                                    

Taehyung duduk santai di kursi kerjanya, menatap sekilas pada tab yang berada di atas meja kerjanya juga. Entah sudah berapa kali dia menghela napas, bahkan Sana yang melihat hal itu juga merasa jengah. Ck, manusia macam apa Taehyung ini?!

"Hei Kim Taehyung!" Sana berseru kuat padahal sang lawan bicara duduk tepat di hadapannya sekarang.

"Ada apa, kau membutuhkan sesuatu? Katakan." Hayolah jangan bercanda lagi, mereka sudah dewasa lantas kenapa harus main kurung-kurung seperti ini.

"Taehyung, aku mau pulang." Ya bisa dikatakan keduanya sudah bisa berbicara akrab dan tanpa harus bertengkar dulu.

"Berikan aku sebuah ciuman, baru setelah itu akan kupertimbangkan keinginanmu."

Sana menolak cepat dan memberi tatapan tajam pada Taehyung.

"Huh," lagi-lagi hanya helaan napas saja yang Sana dapatkan, sangat menjengkelkan.

"Kau tidak bisa pergi, Sana." Tegas Taehyung akhirnya mau mengatakan apa keputusannya.

"Kenapa tidak bisa? Aku bukan tahananmu, ayolah lepaskan saja aku dulu baru setelah itu aku kembali padamu, dan untuk membayar hutang yang kujanjikan padamu, bagaimana?" Eh, tawaran macam apa itu? Taehyung bukanlah manusia bodoh, oh-tidak dia bukan manusia tapi lebih kebenarannya adalah dia hanya menutup diri dengan identitas dari dunia fana ini.

"Kau pikir aku sebaik itu?" Taehyung tersenyum tipis dan mengangkat kedua alisnya seperti mengisyaratkan bahwa dia tidak akan berubah pikiran.

Sana berlari keluar setelah mendapat penolakan itu, lagi-lagi Taehyung menang dan dirinya yang kalah, ah-tapi bukan itu, melainkan dia tidak bisa melawan karena tidak ada hak untuk tawar-menawar dengan lelaki itu.

"Dia pikir dia siapa? Hanya karena kau orang kaya, jangan pikir aku tidak bisa mengulitimu setelah ini semua!" Gumam Sana sambil berjalan menghentak-hentakkan kakinya dan tanpa sadar ia bertabrakan dengan orang yang terakhir kali ia lihat di malam itu.

"Aww!" Sana memegang keningnya bergantian dengan hidung mancungnya.

"Ah-maaf, maaf, aku tidak sengaja menabrakmu. Kau tidak apa-apa 'kan?" Joshua menawarkan bantuan untuk Sana yang tidak bisa menahan keseimbangan dan berakhir jatuh terduduk di lantai.

"Ck, kau ini. Masih bisa bertanya setelah melihat sendiri kalau aku sudah jatuh!" Sana mengomel kesal, Joshua tersenyum tak mengerti cara berpikir dari wanita yang ada di depannya sekarang.

"Aku sudah minta maaf bukan?" Ulang Joshua kedua kalinya dan sangat serius. Sana yang bangkit dengan raihan tangan itu lantas menatap Joshua penuh selidik.

"Kau siapa?" Tanya Sana setelah melepaskan pegangan Joshua.

"Aku?" Sana menghembuskan napasnya kasar.

Mahluk apa lagi yang dia jumpai ini? Ayolah, ini bukan prank untuknya ya 'kan? Kenapa selalu berjumpa dengan orang asing yang aneh setelah pemuda sok berkuasa itu.

"Hahah, jangan terlalu serius seperti itu." Peringat Joshua yang masih bisa tertawa tanpa sebab.

"Hei kau sudah gila ya? Aku bertanya serius padamu!" Betapa garangnya Sana sekarang, itu justru membuat Joshua tergelak tawa saat itu juga.

"Besar juga nyali perempuan ini mengatai diriku gila, huh!" Batin Joshua setengah kesal.

"Oke, oke, aku Joshua." Akhirnya Joshua mengalah saja dan kembali serius seperti yang diinginkan. Tapi itu malah membuat Sana semakin kesal saja, tentunya karena jawaban yang kurang memuaskan.

"Singkat? Tapi tidak jelas, aku masih belum mengenalmu." Dan di sini siapa yang sebenarnya yang ingin kenalan dan sok dekat? Sana atau Joshua?

"Ah, tentang itu kau bisa bertanya pada Taehyung." Ucap Joshua dengan tampang pasti dan benar-benar yakin bahwa Taehyung yang lebih tahu tentang data dirinya.

A Handsome DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang