8. Forbidden Flower

382 66 70
                                    

Sana masih setia berada di dekat taman yang bertanamkan beberapa macam mawar, sangat banyak jenis mawar yang ada di taman itu.

"Wah, ini indah sekali.." Teriak Sana saking sukanya dengan satu jenis bunga yang tumbuh tak banyak di pinggiran bunga mawar merah dan hitam.

"Nyonya muda, anda harus kembali ke kamar. Nanti tuan muda mencari anda." Ucap salah satu pelayan yang masih setia menemani majikannya kemanapun dia pergi.

"Tenanglah Hyuri, aku hanya ingin menikmati pemandangan saja kok. Oh iya, jangan lupakan ini, aku bukanlah nyonya di rumah ini, jadi jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi." Sana merasa tidak enak dipanggil dengan sebutan terhormat itu, karena pada dasarnya dia hanya terikat janji oleh Taehyung makanya dia masih berada di rumah pemuda itu.

Sang pelayan bergeleng lucu saat mendapati tingkah Sana yang asik memetik beberapa bunga. Bahkan tanpa ia sadari ada orang yang sedang memperhatikan mereka.

"Menurutmu itu akan berhasil?" Tanyanya.

"Tentu saja, setelah itu kita akan lihat seberapa penting gadis itu bagi si pengeran." Ucap yang di sebelahnya.

Keduanya hanya bisa melihat dan memantau keadaan dari atas pohon rindang yang berada tak jauh dari jangkauan rumah istana milik Taehyung.

Keduanya hanya bisa melihat dan memantau keadaan dari atas pohon rindang yang berada tak jauh dari jangkauan rumah istana milik Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galeri masih penuh di datangi oleh para penyuka seni dari luar. Ada orang turis dan juga orang lokal tentunya.

Asahi menghela napas penatnya. Jaemin yang baru saja memutuskan sambungan telepon mendadak, membuatnya ingin menyumpahi pemuda bermarga Na itu saat ini.

"Permisi." Seseorang menyapa indera pendengarnya dan langsung saja dia membuka matanya lalu mengarahkan pandangannya ke asal sumber suara.

"Bisakah kau membantuku?" Tanya orang itu tanpa membiarkan dirinya untuk membalas sapaan itu lebih dulu.

"Ya, ada apa katakan?" Ucap Asahi yang tampak tidak terlalu ambil pusing tentang kenal atau tidaknya pada orang asing itu.

"Aku butuh penilaian dari mu, kau pengawas seni di galeri ini ya 'kan?" Itu bukan pertanyaan karena seperti memastikan dugaan. Asahi bertemu pembuat masalah lagi, sudah satu hari ini dia dikira menjabat sebagai pengawas dari galeri milik Miyeon, pacar dari Jaehyun sahabatnya. Padahal dia sebenarnya adalah pemilik dari semua seni yang sedang terpajang indah untuk di jual itu.

Asahi tersenyum tipis dan singkat saja.

"Hahah, Asahi..nasibmu memang tidak seindah lukisanmu, kejam sekali si takdir mempermainkan dirimu.." Asahi hanya bisa merutuki nasibnya dalam diam.

"Tentu saja, ayo silahkan ikuti saya.. Ada beberapa lukisan yang sangat cocok untuk anda, dan pastinya ini juga langka, lagi ini juga tidak ada sequelnya." Asahi malas untuk bersikap profesional tapi tidak bisa terelakkan juga jika dia spontan memakai bahasa candaan. Karena keduanya sudah melekat jelas dalam dirinya.

A Handsome DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang