Part 8.

3.7K 243 17
                                    

35 vote and jangan lupa spam komen yakk!!!
.
.
.
.
.

" Annyeong kak Rangga! " sapa Zara yang melihat Rangga berjalan mendekati mereka.

Rangga melebarkan matanya berbinar. Sungguh jika pagi Rangga diisi dengan sapaan Zara setiap hari, Rangga rela hadir meskipun kelasnya tidak ada.

" Mata lo minta dilubangin? " sinis Fiat. Zara terkikik mendengarnya.

" Ekhm, dedek Zara udah sarapan? Tidurnya nyenyak ga? Mimpi apa semalem?" tanya Rangga kalem.

" Bacot lo anjir! " timpal Fiat menatap tajam Rangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bacot lo anjir! " timpal Fiat menatap tajam Rangga.

" Apaan dah kak Rangga, " kikik Zara geli.

Rangga menatap Fiat sinis.

" Iri lo kutu! "

" Udah ih kak, mending masuk yuk, ntar keburu orang orang ngeliat kita! " lerai Zara.

Fiat merangkul gadis itu, berjalan mendahului Rangga yang tampak sebal ditinggalkan.

***

Berbagai tatapan kagum memenuhi pandangan Fiat dan Zara saat mereka berjalan menyusuri koridor. Bahkan ada yang memekik tertahan karena melihat langsung idola mereka.

Namun karena rangkulan Fiat, tak ada yang berani mendekati sang idola. Mereka tidak lupa bahwa Fiat adalah sosok pria galak.

" Sayang, nanti kalo ada yang bikin masalah sama kamu, kabari kakak! Apalagi geng Andra! " peringat Fiat sambil merapikan rambut Zara.

Gadis itu mengangguk. Kini mereka tengah berada di depan pintu kelas seni.

Diam diam, banyak yang merekam adegan uwuw itu.

Setelah Fiat pergi, Zara memasuki kelasnya dengan wajah kalem. Hari ini gadis itu tampak sangat cantik.

Zara sedikit mendengar teman kelasnya saling berbisik untuk mendapatkan foto dan tanda tangannya.

Namun, Zara menghiraukan dan menghampiri Zia yang menunduk tak mau menatap nya.

" Pagi Zi! " sapa Zara ramah sambil meletakkan tasnya. Zia hanya diam menunduk.

" Lo kenapa ? " tanya Zara heran.

Namun, beberapa orang mendekati bangku mereka.

" K-kak Zara,,, ini ada hadiah buat kakak dari semua penggemar kakak! " ujar gadis itu malu malu.

Zara hanya tersenyum sekilas lantas menatap Zia lagi.

" Zi... "

" Eh Zar, kita bakal nyiapin tempat duduk buat lo! Lo mau duduk dimana? " tanya ketua kelas seni. Semuanya menatap Zara berharap gadis itu memilih duduk diantara mereka.

Kak Fiat....!!! My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang