Prok, prok, prok....
Tepukan tangan ringan bergema dalam sunyinya ruang. “Hei, sungguh pertunjukan yang bagus.”
Rasha tersenyum geli, mengetuk-ngetukkan jarinya di lengan singgasananya. Mata sipitnya menatap pemandangan di bawah, bak kucing yang mengawasi tikus untuk hiburannya saat bosan. Posturnya tampak malas, dengan tangan kiri menumpu dagunya.
*
*
****
Vote, Comment and Share! | IG: @izzamumtaz
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperium Sha [End]
Fantasía"Jadilah bebas dan tak terbatas." Tentang ambisi dan dendam seorang gadis bernetra ungu misterius. Tentang hierarki mutlak dalam kekuatan superior dan inferior. Tentang benua bernama Erabru. Satu milenium telah lewat, dan kehancuran Bumi tak lagi te...