Mereka bertiga kini kembali ke kamar. Rasha bersandar pada kepala ranjang, wajahnya masih pucat, tapi lebih baik dari sebelumnya. Memijit pelipisnya, Rasha mendesah lelah.
Shem yang duduk di sebelahnya, menggenggam tangannya sembari menyalurkan aura putih ke dalam jiwa Rasha. Sedangkan Gray berdiri menonton keduanya seraya menyandar di dinding tak jauh dari mereka.
“Bagaimana? Lebih baik?” tanya Shem tak hentinya merajut alis cemas menatap Rasha.
“Yah, tidak apa.” Rasha tersenyum lemah. Tangannya merapikan alis Shem yang berkerut dengan lembut.
*
*
****
Vote, Comment and Share! | IG: @izzamumtaz
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperium Sha [End]
Fantasi"Jadilah bebas dan tak terbatas." Tentang ambisi dan dendam seorang gadis bernetra ungu misterius. Tentang hierarki mutlak dalam kekuatan superior dan inferior. Tentang benua bernama Erabru. Satu milenium telah lewat, dan kehancuran Bumi tak lagi te...