part 6

9 2 0
                                    

Hujan tidak berhenti dan matahari malu untuk menamppakkan dirinya. Sekarang sudah jam 7 pagi tapi masih gelap karena mendung. Aku menjadi bingung bagaimana harus pulang karena aku juga harus sekolah tapi akhirnya aku pamit dengan nek lilis. Nek lilis  sudah bangun dari pingsannya. Aku pun pamit untuk pulang nek lilis sempat mencegah ku untuk pulang Karena masih hujan, tapi aku meyakinkan bahwa aku tak apa-apa. Anak pak damar pun mengantar ku pulang ia juga harus pulang kerumah untuk kerja. Sebenarnya kami agak sedikit ragu untuk meninggalkan nek lilis, tapi nek lilis berkata tidak apa-apa.

Ditengah perjalanan kami pun berjumpa dengan anak perempuan nek lilis, untung saja ia masih punya hati nurani, ia cepat datang kerumah sakit sehingga kami menjadi tenang untuk meninggalkan nek lilis.

Beberapa hari berlalu dan nek lilis pun kembali dari rumah Bersama anak perempuannya itu. Sekarang rumah nek lilis ramai yang kebanyakan emak-emak. Yah mereka menasehati anak perempuan nek lilis agar membawa nek lilis kerumahnya. Saat itu ada beberapa perdebatan, karena anak nek lilis yang tidak mau membawa ibunya tersebut bersamanya. Tapi dengan kekuatan nasehat emak-emak disini akhirnya putri nek lilis pun mau membawa nek lilis bersamanya.

Nek lilis pun pergi Bersama dengan anaknya itu, aku sempat merasa sedih karena nek lilis tidak ada lagi disini, biasanya nek lilislah tempat curahan hatiku disaat aku sedang terpuruk. Tapi dilain sisi ada beberapa orang yang sangat senang bila tidak ada nek lilis. Aku tidak mengerti kempa ada orang yang tidak menyukai nek lilis, padahal nek Lilis sangat baik dan riang.

Sudah hampir sebulan nek lilis pindah tapi di saat aku berjalan pulang kerumah karena aku baru saja dari warung membeli beberapa bahan untuk jualan. Dipertengahan jalan aku mendengar gosip emak-emak yang sedang membicarakan nek lilis. Karena itu menyangkut nek lilis akhirnya aku ikut menimbrung, aku menanyakan kenapa mereka membicarakan nek lilis. Alangkah sedihnya aku ternyata nek lilis sudah meninggal dunia 2 hari yang lalu. Aku tidak sempat melihat wajah nek lilis untuk terakhir kalinya, tanpa sadar airmataku jatuh. Aku sangat sedih kenapa aku baru tahu sekarang, pikiranku kini tertuju dimana letak pemakaman nek lilis. Aku bertanya kepada tetangga yang tahu dimana pemakamannya dan aku pun bergegas kesana. Setibanya disana air mataku terus mengalir dan bertanya mengapa nek lilis begitu cepat meninggalkan dunia ini.

Tapi seketika terbesit dipikiranku bahwa mungkin inilah yang terbaik untuk nek lilis. Mungkin Tuhan sudah sangat merindukan nek lilis disampingnya, sehingga ia harus membawa pulang nek lilis dan tinggal dirumah ternyaman yang telah disediakan Tuhan untuk nek lilis



Nama Ig : dosma862
Nama Pena : Riana

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang