part 4

5 3 0
                                    

Dengan modal nekad akhirnya aku pergi kerumah Ben dan aku melihat rumahnya sudah dipenuhi orang-orang dengan memakai baju cantik, seperti ada yang ingin menikah.

Akupun menerobos kerumunan orang yang ada disana. Aku sangat hancur ketika melihat Ben adalah pengantin prianya. Airmata ku mengalir deras dipipi ini. Aku tidak bisa membendung rasa hancur yang amat mendalam ini.

Bagaimana ia bisa dengan mudahnya meninggalkanku ketika aku sudah sangat membuka hati untuknya dan lebih hancur kenapa ia tidak pernah berkata bahwa ia telah mempunyai pasangan. Aku menarik tangan Ben yang tengah berbincang dengan kerabatnya atau siapapun itu.

Dia kelihatan terkejut melihatku. Disaat itu ia meminta maaf kepadaku, karena ia tidak bisa melanjutkan perjodohan kami. “ fan maaf aku tidak bisa melanjutkan perjodohan kita, aku sudah mencoba untuk mencintaimu disepanjang hari-hari ysng kita lewati, tapi aku tidak bisa. Aku telah mencintai diana. Maaf aku tidak bisa melanjutkannya” ucapnya.

“ Ternyata kamu sangat hebat yah, kamu sangat hebat dalam membolak balik perasaan. Apasih yang kamu mau dapat ha” teriakku.

“ maaf fani, aku benar udah mencoba bisa suka, mencoba mencintaimu tapi aku sama sekali tidak bisa, apa yang harus aku perbuat sekarang” balasnya sambil memegang tanganku.

“ mencoba, aku bukan sebuah percobaan cintamu, cinta bukan untuk dicoba, apa kamu tidak berfikir bagaimana hancurnya aku dan kamu. Lihat sekarang kamu tampak bahagia dan aku, lihat betapa menyedihkannya aku sekarang. Kenapa kamu harus datang dan menghancurkan tembok itu disaat kamu gak mau menetap didalamnya, dan kamu dengan mudahnya mengatakan mencoba” teriakku dengan kuat.

Tiba-tiba ada yang meraih tanganku, ya dia mama. mama mencoba menghentikan amarahku yang meluap sekarang. Tapi dibalik itu ,aku sangat kesal kenapa  mama tidak pernah berkata yang sejujurnya denganku.

Mama pun menjelaskan bahwa ia tidak ingin melihat aku sedih ketika aku tahu bahwa Ben ingin menikah dengan pilihannya sendiri. Tapi kenapa mama gak berfikir bahwa ini lebih menyakitkan, sekarang apa yang harus kuperbuat. Ingin rasanya aku membunuhnya, karena telah membuatku menjadi bahan percobaan cintanya yang konyol itu.

Setelah 1 bulan dari kejadian itu, aku memilih untuk keluar negeri, karena aku belum bisa juga melupakannya. Waktu pun berangsur berjalan begitu cepat, setelah hampir 5 tahun akhirnya aku sudah memberanikan diri untuk pulang ke Indonesia. Disaat dibandara aku sempat bertemu dengan Ben bersama istri dan anak kecil mungkin itu anak mereka. Tapi aku lebih memilih untuk menjauh darinya.

Patah hati memang sangat menyakitkan bukan, tapi dari sini aku belajar bahwa yang paling sakit adalah ketika tetap memendam rasa dendam kepada orang yang menyakiti kita. Mengikhlaskan adalah jalan satu-satunya agar jalan hidupmu tidak hancur ketika engkau tidak bisa bersama dengan orang yang engkau inginkan.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang