part 2

7 3 0
                                    

Kami pun pergi kepasar malam, jika kami adalah seorang pasangan yang saling mencintai mungkin in sudah menjadi tempat yang romantis. Sedangkan kami seperti seseorang yang kehilangan induknya, kami sama-sama canggung untuk membuka suara.

Tapi setelah lama dalam pikiran masing-masing, akhirnya Ben yang membuka suara terlebih dahulu. Dia mengajakku untuk mampir kerumah hantu. Sebenarnya aku bukan penakut hanya saja aku tipe orang yang mudah terkejut. Aku mau ikut denganya karena ia memberi tantangan dan kalau aku berani dia mau memenuhi permintaanku. Dengan senang hati aku langsung mengiyakannya.

Didalam aku sesekali teriak karena kaget dengan hantu buatan itu. Terkadang aku tidak sengaja memenggan lengan Ben, dan juga kami terkadang sesekali tertawa lepas kala hantu yang muncul itu sangat lucu. Akhirnya kami keluar dari rumah hantu itu, dan sesuai dengan janjinya dia harus memenuhi permintaanku. Aku pun langsung melontarkan permintaanku yaitu untuk dibelikan ice cream coklat dan permen. Aku sangat suka dengan itu.

Tapi tidak sampai disitu aku juga memintannya untuk membeli telur gulung, ahh itu sangat nikmat, karena aku juga sudah jarang memekan gulung tersebut.

Kami pun berhenti disebuat tempat duduk yang tersedia dan memakan semua makanan yang aku minta tadi. Tidak bisa kupunkiri bahwa ini lumayan menyenangkan dihari liburku. Kamipun pulang dijam 10 malam setelah banyak permainan yang telah kami coba tadi. Kami pun sampai dan disambut dengan hangat oleh mama. Mama menanyakan bagaiman perjalanan kami kepada Ben. Akhirnya ben masuk kerumah dan merumpi dengan mama.

Sedangkan aku Langsung kekamar untuk menganti pakaian dan menghapus make up ku. Aku pun keruang tamu menghampiri mereka, karena aku sudah sangat mengantuk akupun menyuruh Ben pulang, yah walaupun dengan cara halus " apakah kamu tidak lelah ben, aku tahu kamu sudah lelahkan, kamu sudah boleh pulang kok. Jika kamu meladeni mama terus, mama akan tahan bercerita sampai pagi " ucapku sambil tersenyum tipis. Ben pun pulang dan aku bisa tidur dengan nyenyak.

Tak terasa hari berjalan begitu cepat, baru saja aku libur dan kini harus kembali bekerja. Akupun akhirnya bergegas untuk berangkat kerja menaiki angkutan umum, aku menungu di pinggir pasar. Aku sudah menunggunya hampir 1 jam dan angkotnya baru datang.

Akupun menaikinya dan duduk paling belakang, aku sangat suka duduk paling belakang karena aku bisa bersandar untuk tidur. Perjalanannya lumayan lancer sampai pada dipertengahan jalan angkotnya kehabisan bensin. Banyak penumpak yang menggoceh kepada supir kenapa dia tidak mengisi bensin dengan full terlebih dahulu sebelum ia beroperasi.

Kamipun keluar dan disuruh untuk menyambung dengan angkutan lainnya. Aku lumayan kesal karena angkot nya belum datang lagi dan sekalinya datang sudah terisi penuh. Aku semakin kesal karena melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

Akhirnya aku mendumel sendiri, ditengah- tengah dumelanku, tiba-tiba ada yang mengkelekson sepeda motornya. Setelah kuamati ternyata dia adalah Ben. Dia pun bertanya kenapa aku marah-marag gak jelas dipingir jalan raya ini. Akupun mengatakan bahwa aku sudah sangat terlambat untuk pergi kerja. Ben pun akhirnya menawarkan bantuan untuk mengantarkanku ketempat kerjaku.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang