- Chapter 6 - Ratu biang onar

4.9K 666 124
                                    

Author: Hohoho, aku duoble up, seneng gak? Jangan lupa vote dan comment ya, biar tambah semangat gitu, hehe..😌

Ok, capcus ke ceritanya...!
Happy Reading!

.
.
.
__________________________

Sekarang Thalita sedang menikmati suasana pasar setelah memberikan makanan kepada anak gelandangan di gang sempit yang ia temui.

Thalita memegang satu buah permen lolipop. Dengan tubuh yang mungil membuat Thalita seperti anak kecil berumur 12 tahun, padahal kan umurnya kan sudah 15 tahun.

Thalita berhenti berjalan sejenak ketika melihat segerombolan preman memalaki toko-toko. Preman-preman tersebut akan menghancurkan toko yang tidak memberikan mereka uang. Di dalam novel sih begitu. Dalang dibaliknya adalah Istri dan anak dari Duke Tristan de Dawkson yang bernama Kamelia de Dawkson ( istrinya ) dan Juliet de Dawkson ( anaknya ).

Juliet de Dawkson adalah tokoh antagonis ke 2 setelah Thalita di dunia novel ini. Juliet sering kali menghasut Thalita untuk membully para anak beasiswa di akademinya. Juliet juga menyukai putra mahkota sama seperti Thalita, dan mencoba nenyingkirkan siapapun yang dekat dengan putra mahkota melalui Thalita.

Wah gak bisa di biarin nih. Jiwa kepahlawanan gue mulai berkibar. Batin Thalita.

" Cepat serahkan uangnya." Ucap preman yang mungkin adalah pemimpinnya, karena penampilannya yang err sedikit mencolok.

" Tolong tuan, jangan ambil uang saya." Mohon pemilik toko kue yang tadi sempat dikunjungi Thalita.

Semua orang hanya diam tak mau ikut campur, karena mereka tidak mau kena imbasnya.

" Woi, beraninya lo sama orang tua, dosa loh." Teriak Thalita.

" Heh anak kecil, jangan ikut campur!" Seru salah satu preman.

" Heh sempak firaun, aku bukan anak kecil paman." Ucap Thalita sengit.

Bisa bisanya dia manggil gue anak kecil. Gue udah gede woi!. Batin Thalita.

" Kalau kau tidak kecil kenapa tubuhmu pendek." Ejek ketua preman tersebut.

" Widih sekate-kate lo bilang gue pendek, gue itu bukan pendek, cuma belum tinggi aja, ngab!" Ucap Thalita kesal.

" Kau itu sangat menjengkelkan, dasar anak kecil." Suhut salah satu preman berbadan paling besar.

" Kalian itu sangat jelek, dasar tai ayam." Ejek Thalita, sambil tersenyum kemenangan.

" Wah, lebih baik kita tangkap gadis kecil ini dan kita siksa dia sampai menjerit kesakitan." Ucap ketua preman tersebut ambigu.

Thalita dikelilingi oleh para preman berbadan besar. Thalita tersenyum devil.

Ini mah kecil. Batin Thalita.

Thalita melepaskan sepatu boot-nya. Lalu mulai memukuli kepala para pria tersebut satu persatu.

" Rasain noh, pukulan sepatu cinderella yang cantik kece badai." Ucap Thalita. Thalita terus saja memukuli kepala para preman dengan brutal.

Para preman sedikit kuwalahan dengan pukulan maut dari sepatu cinderella kw itu. Lalu salah satu preman hendak memukul Thalita dari belakang dengan balok. Thalita langsung jongkok dan yang terkena pukulan preman tersebut adalah teman preman lainnya.

Thalita tertawa mengejak " Hahahha, rasain. Dasar jingan! Beraninya lo sama cewek, ganti aja noh kelamin. Dasar banci!"

" Woi! Kalean pada kagak mau bantuin gue gebukin nih preman apa? Nih gue promosiin, ayo ayo! Gebuk gratis! Siapa yang mau gebukin si preman lembek, gratis gratis.." Teriak Thalita. Lalu para warga datang dan langsung memukuli para preman tanpa ampun.

Thalita berjalan menghampiri pemilik toko kue tersebut. Lalu bertanya " Paman tidak pa-pa kan?"

" Tidak pa-pa, terimakasih nak." Ucap paman pemilik toko kue tersebut.

" Iyah, gak pa-pa kok, hehe. Yaudah saya pulang dulu ya paman. Lain kali kalau ada preman lagi panggil saya aja, saya siap membantu kok." Ucap Thalita sambil tersenyum.

" Oh iya, namamu siapa nak?" Tanya paman pemilik toko tersebut.

" Thalita de Rawnie."

" Hah? Thalita de Rawnie. Bukannya..?"

" Kenapa paman?"

" Tidak tidak."

" Yasudah saya pergi dulu ya paman?" Pamit Thalita. Lalu berjalan menjauh dari pasar.

Tanpa Thalita ketahui ada seseorang yang tersenyum kecil saat melihat aksi bar-bar nya itu lalu berkata "Kau milikku."

Thalita berjalan menuju ke Kediaman Rawnie dengan mengendap-endap. Tapi tiba tiba sebuah suara menghentikan langkahnya

" Dari mana saja kamu?"

Bersambung...
__________________________
.
.

Masih menjadi misteri 🤣😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih menjadi misteri 🤣😭
.
.

Bai-bai~

I'm not villaines | slow update |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang