- Chapter 4 - Ketemu setan ganteng

6K 694 64
                                    

Author: Hai author balek! Jangan lupa vote dan comment yaa! Biar tambah semangat gitu, hehe😌

Siapa yang lagi rebahan cung🙋‍♀️?

Apa yang kalian suka dari cerita ini? Yuk komen!

Oke, capcus ke ceritanya...!
Happy Reading!

.
.
.
______________________________

Siang ini Thalita memutuskan untuk ke ruang kerja ayahnya, untuk meminta izin berlatih pedang.

Thalita membuka mengetuk pintu ruang kerja ayahnya.

Tok!

Tok!

Tok!

" Masuk!"

Thalita pun masuk ke ruang kerja ayahnya dan memberi salam, lalu dudk di sofa sambil menatap manik hijau ayahnya.

" Ayah apakah kau akan menuruti semua keinginanku?" Tanya Thalita serius. Duke Julio pun mengangguk lalu berkata " Iya anakku."

" Kalau begitu, aku ingin berlatih pedang dan menanah." Ucap Thalita yang membuat Duke Julio kaget. Bagaimana tidak kagat, setahunya anak bungsunya itu sangat anti dengan hal hal yang berbau pria.

" Apakah boleh?" Tanyanya lagi. Duke Julio pun menghela nafas berat lalu mengangguk, tanda menyetujui permintaan anaknya.

" Terimakasih ayah. Jadi kapan aku akan mulai berlatih pedang dan memanah?"

" En. Minggu depan, kau akan berlatih pedang dengan kesatria terbaik dari keluarga kita."

" Horee! Sekali lagi terima kasih, aku sayang ayah." Ucap Thalita sambil tersenyum manis ke arah ayahnya.

Uh.. Ayah gue baik batt sih. Batin Thalita girang.

" Kalau begitu aku pergi dulu ayah. " Ucap Thalita lalu pergi dari ruang kerja ayahnya.

Disepanjang jalan Thalita terus saja melemparkan senyuman kepada para maid dan pengawal. Thalita benar-benar senang.

Karena saking senangnya setelah sampai di kamar Thalita sampai melompat-lompat dikasur.

" Gue seneng batt." Teriak Thalita melengking. Siapa pun yang mendengarnya mungkin akan menjadi bolot dadakan. Maklum Thalita itu kembarannya toa.

Setelah lelah melompat-lompat Thalita kembali diam, karena tiba-tiba ia memikirkan tentang tubuhnya di kehidupan sebelumnya.

Apa gue udah mati disana ya? Ah.. masa sih, gue kan cuman tidur kagak mati, buktinya waktu gue mau merem kagak ngerasain apa-apa tuh, Sekarat pun enggak. Gue jadi bingung dah. Batin Thalita. Karena malas untuk memikirkan hal yang diluar nalar ini ia pun memilih diam.

" Gue gabut! Gue mau ngapain ya? Abang lagi pergi entah kemana. Mama lagi berkumpul sama temen sosialitanya. Ayah lagi kerja. Lag gue ngapain?" Thalita bingung mau melakukan apa. Makan? Udah, Mau maen? Gak punya temen. Wajar lah kalau Thalita gak temennya sedikit, soalnya dia kan sombong, tapi kadang baik kok.

" Mending gue?.. gue?...gue mau ngapain yak?..Alah mumet, mending tidur." Ucapnya lalu merebahkan tubuhnya ke kasur dan menutup matanya.

I'm not villaines | slow update |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang