Author: Wohoho, selamat sore manjelang malam :)
Bagaimana kabar kalian wahai para manusia penghuni bumi? Baek-baek kan?
Jangan lupa vote dan commnet yaa! Biar aku tambah semangat buat ngenjutin cerita ini.😌
Ok, capcus ke ceritanya...!
Happy Reading!.
.
.
____________________________"Dari mana saja kamu?" Suara seseorang itu membuat Thalita menghentikan langkahnya. Lalu ia menengok ke belakangnya, dan ternyata dia adalah ayahnya.
Thalita langsung cengengesan, manqmpilkan deretan gigi putihnya. Sang ayah menatapnya dingin, seolah ingin menerkam mangsanya.
Waduh.. gaswat nih! Fiks, gue bakal dihukum. Batin Thalita.
" Ikut ayah ke ruang kerja!" Seru ayahnya. Thalita mengangguk saja dan mengekori ayahnya layaknya anak kucing yang mengikuti induknya.
Setelah sampai di ruang kerja sang ayah, Thalita duduk berhadapan dengan ayahnya. Thalita terlihat gugup karena terus ditatap ayahnya dingin. Atmosfer mendadak menjadi mencengkram, hawa dingin menyelimuti ruangan tersebut.
" Dari mana saja kamu?" Tanya Ayahnya. Thalita terus menunduk dan memainkan jarinya.
" Dari hutan herbal, terus jalan jalan ke pasar. Thalita bosen soalnya dirumah terus. Kakak lagi pergi gak yau kemana. Mama lagi pergi ke acara sisialita temannya. Dan ayah kerja. Thalita gak ada temen, Thalita bosen." Terang Thalita, lalu menangis. Asal kalian tau Thalita itu sedang berdrama, supaya tidak jadi dihukum.
" Hiks, hiks, jangan hukum Thalita ya yah!" Ucap Thalita sendu, lalu menatap maik ayahnya.
" Huft, kamu akan tetap ayah hukum." Ucap Ayahnya, Thalita menunduk lagi.
" Kamu ayah hukum tidak boleh keluar dari kediaman selama 4 hari." Lanjutnya. Thalita menghela nafas pasrah.
Nasip.. nasip. Batin Thalita meratapi nasipnya.
" Baiklah." Ucap Thalita lesu, lalu keluar dari ruang kerja ayahnya. Duke Julio menatap punggung anaknya yang kian menjauh.
Sebenarnya sih ia tidak tega menghukum anaknya, tapi ya bagaimana lagi. Itu adalah salah satu cara supaya anaknya menjadi lebih disiplin dan tidak membuat onar lagi.
Sesampainya di kamar Thalita mendudukan bokongnya di kasur dengan kesal.
" Gue kesel bambang! Kesel, kesel, kesel! Gue bisa mati kebosenan nanti. Ck!" Teriak Thalita nyaring. Mode toa on.
" Ups, maap pak, anakmu tidak sengaja menyebut namamu dengan nada ngegas." Ucap Thalita.
" Huh, nambah dah dosa gue." Lanjutnya. Lalu berbaring di ranjang dan menutup matanya. Tapi tiba tiba ia membuka matanya kembali " Gue kagak bisa tidur."
" Eh.. btw orang yang tadi gue temuin di aer terjun itu siapa ya? Rambutnya hitam, matanya berwarna abu-abu. Siapa yaa? Oh itu sih ciri-cirinya Puta Mahkota.. oh iya deng dia itu Putra Mahkota. APA PUTRA MAHKOTA? Omaigad! gimana nih nasip gue." Ucap Thalita. Ia benar benar takut mati, dosa-dosanya masih banyak, apa lagi sama bapak dan ibunya yang di dunia sebelumnya.
Aduh mak, maapkan anakmu ini yang durhaka, maapkan anakmu ini yang sering memanggilmu bunga bangkek. Bapak, maapkan anakmu ini yang sering memanggil namamu ngegas. Huuuu. Batin Thalita.
" Ok Thalita, rileks! Elo bakal tetap hidup. Elo gak bakal mati kok, tenang aja. Kalo pingin tetap hidup elo harus menjahui tokoh-toloh penting disini." Ucap Thalita untuk menenangkan dirinya.
" Semangat menjalani hidup Thalita." Ucap Thalita menyemangati dirinya.
o0o
Di pagi harinya Thalita bangun terlambat karena, semalaman ia di introgasi oleh ibu dan kakanya. Mambayangkan ketika ibunya ngamuk bagai singa yang menakutkan itu sudah membuatnya bergidik ngeri.
Ternyata gak di dunia nyata, gak di dunia novel. Gue tetep aja dapet emak yang galak. Batin Thalita lesu.
Thalita merilekskan badannya dengan berendam di air hangat berbau lavender. Sangat nyaman.
Setelah mandi berendam air hangat, Thalita menghabiskan hari-hari hukumannya dengan membaca buku sejarah. Untung saja ia punya hobi membaca, tapi ia juga mempunyai hobi yang sudah mendarah daging dari dulu, yaitu rebahan.
Rebahan, is my life😌
Bersambung...
____________________________- Pangeran Mahkota -
Nama lengkap: Jiver Veristo Alexander.
( Namanya gw ngasal. Artinya juga kgk tau apaan. Yang penting nama, beres. Wkwk.)Sifat: Selalu berbicara dengan nada dingin dan tanpa ekspresi, berwibawa, dan bijaksana.
( Calon kaisar di masa depan.)Keahlian: Berpedang, memanah, berkuda, memiliki 4 element, yaitu Angin ( abu-abu ), kegelapan ( hitam ), dan api ( merah ), dan es ( biru pucat ).
Kesukaan: teh, wine, buku, sihir, secret🤫.
Benci: orang bermuka dua, orang yang menyusahkan, wanita penggoda dan coklat.
o0o
Oh iya aku mau kasih tau element nya Thalita:
- Hijau ( tumbuhan )
- tanah ( coklat )
- Air ( biru tua )
- Secret 🤫Element nya Helena.
- Angin ( abu-abu )
- Petir ( putih )( Note: Orang yang memiki lebih dari 3 element atau lebih disebut dengan jenius. )
_______________________
Bai-bai~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not villaines | slow update |
Fantasy[ Fantasi - Komedi ] o0o Freya Fadila seorang yang sangat menyukai novel novel bertema kerajaan eropa salah satunya adalah novel yang berjudul ' when the heart chooses you' Tapi bagaimana jika Ferya masuk ke dalam novel 'when the heart chooses you'...